JATIMTIMES - Secara organisasi, partai politik yang menaungi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Kabupaten Tulungagung, belum akan mengambil langkah apapun terkait masalah yang dihadapi salah satu anggotanya.
Menurut Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Tulungagung, Fendi Yanuar Marhaendra, hingga saat dikonfirmasi, pihaknya belum menerima laporan. Baik dari WN (50) warga Desa Joho, Kecamatan Kalidawir, sebagai korban atau Misbah, sebagai terduga pelaku tindakan tidak menyenangkan.
Baca Juga : Ada Proses Istikharah, Ini Alasan PKB Lebih Lirik Anies Dibanding Ganjar
"Saya baru mendengar malam tadi," kata Yanuar, Sabtu (2/8/2023) kemarin.
Meski baru mendengar dari media sosial, Yanuar menilai yang dilakukan Misbah merupakan tindakan pribadi, tidak terkait dengan PAN.
"Saya rasa itu urusan pribadi, personal antara beliau dengan wanita itu," ujarnya.
Untuk itu, Yanuar secara pribadi akan memberikan semacam nasehat agar persoalan itu diselesaikan secara tuntas.
"Ya misalnya saya akan sampaikan sebagai teman, agar masalah itu diselesaikan. Dilakukan pendekatan yang baik," imbuhnya.
Selain itu, tidak menutup kemungkinan PAN selaku partai akan meminta keterangan pada kedua belah pihak, untuk mengetahui kejadian yang sebenarnya.
"Apakah bentuknya tim atau seperti apa, kita akan tanya. Kalau perlu bisa saja kita mediasi agar masalah itu dapat selesai," bebernya.
Yanuar dan pengurus lain, Sabtu (2/8) kemarin sempat ketemu Misbah dan istrinya dalam rangkaian kegiatan HUT PAN ke 25 yang diselenggarakan di kantor DPD di Kelurahan Sembung.
"Datang bersama istrinya, santai dan ketawa-ketawa dan ikut dalam suasana bahagia disini. Beliau pulang duluan," ungkap Yanuar.
Sebelumnya, Misbah sempat memberikan klarifikasi terkait aksinya gedor-gedor kamar milik WN, tetangga yang masih punya hubungan kekerabatan itu.
Baca Juga : PAN Kian Pede Menangkan Prabowo di Pilpres 2024 Usai PKB Berbelok Dukung Anies Baswedan
"Hubungan kami itu kerabat, saudara dan masalahnya sudah saya anggap selesai," kata Misbah, Sabtu (2/8/2023) kemarin.
Lanjut Misbah, karena ada hubungan kekerabatan ia yang sejatinya ingin melaporkan beredarnya video dan kabar kurang menyenangkan yang menyangkut dirinya.
"Saya sudah mau melapor ke polisi, namun kakak saya menasehati agar tidak perlu menanggapi masalah itu," ujarnya.
Karena nasehat yang baik ini, laporan yang hendak disampaikan ke kepolisian ini diurungkan. Ia pun memastikan telah meminta maaf pada WN paska kejadian itu.
"Sudah cukup lama terjadi, setelah itu memang saya ada agenda ke Jogjakarta," imbuhnya.
Menurut Misbah, WN salah memahami kata ndelok (lihat) yang ia ucapkan setelah mengambil dua bungkus es dari dalam kulkas.
"Saya saat itu setelah mengambil es dari dalam kulkas bilang deloken (lihatlah), karena WN di dalam kamar. Jadi tidak ada niat lain, memegang saja juga tidak," ungkapnya.
Jika WN dan keluarganya ingin membawa masalah ini ke Badan Kehormatan DPRD Kabupaten Tulungagung, Misbah mempersilahkannya. Menurut Misbah, jika diselesaikan melalui lembaga yang benar, justru hasilnya akan lebih dapat diterima kedua belah pihak.