JATIMTIMES - Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kabupaten Malang mendorong para pelaku usaha khususnya di tingkat Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kabupaten Malang agar dapat naik kelas dan melakukan ekspor atas produk-produknya.
Hal itu disampaikan Ketua DPC IWAPI Kabupaten Malang Dewi Irvani saat memberikan pengarahan dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-78 tahun yang digelar IWAPI Kabupaten Malang di Pusat Kajian Pertanian Organik Terpadu (PKPOT), Desa Karangduren, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang.
Pihaknya mengatakan, untuk mendorong para pelaku usaha untuk naik kelas dan melakukan ekspor, IWAPI Kabupaten Malang akan segera membentuk struktur kepengurusan di masing-masing kecamatan di Kabupaten Malang. Hal itu mengingat luasnya Kabupaten Malang yang memiliki 33 Kecamatan dan 390 desa/kelurahan.
"Seperti acara ini itu untuk memotivasi dan memberikan semangat bagi mereka yang memiliki usaha rumahan supaya segera naik kelas, agar produknya dapat bersaing di pasar domestik dan untuk ekspor mereka lebih bergairah," ungkap Dewi, Sabtu (2/9/2023).
Menurutnya, dorongan agar para pelaku usaha di Kabupaten Malang naik kelas merupakan respon dari banyaknya permintaan produk-produk dari Indonesia, untuk pasar di wilayah Bahrain, Thailand hingga Malaysia.
"Negara yang sudah menunggu produk kita itu Bahrain, Thailand dan Malaysia sudah menunggu produk kita," kata Dewi.
Perempuan yang juga pembina UMKM di Malang Raya ini mengatakan, bahwa IWAPI Kabupaten Malang terus mendorong para pelaku usaha agar sesuai dengan standar produk ekspor. Terutama yang dilakukan oleh IWAPI Kabupaten Malang yakni dari segi mentalnya.
Setidaknya dorongan untuk memperbaiki dari segi mentalnya ini dilakukan terlebih dahulu kepada 140 anggota IWAPI Kabupaten Malang. Pasalnya, urusan mental merupakan hal dasar yang harus ditata terlebih dahulu untuk memulai usaha.
Baca Juga : Pendaftaran Prodi S1 Administrasi Rumah Sakit Unisma Masih Dibuka, Buruan Daftar!
"Mental itu basic. Kalau mental beres, ada peluang cepat diambil, ada bantuan cepat dimanfaatkan, ada tantangan untuk ekspor cepat diambil, kalau mental tidak beres ya merasa nggak percaya diri," ujar Dewi.
Dewi mengatakan, penataan mental ini merupakan upaya dari dirinya untuk mempraktikkan keilmuan yang dimiliki. Pasalnya, dirinya setiap hari mengatasi orang-orang dalam gangguan mental.
"Saya harus praktikkan dulu kepada anggota-anggota saya, agar mudah diajak lari untuk sukses," pungkas Dewi.
