JATIMTIMES – Di Pesta UMKM yang berlangsung selama 3 hari di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Bank Jatim ikut men-support para pelaku UMKM pendukung ekspor sebagai pendulum devisa daerah.
Deddy Aji Wijaya, pimpinan Bank Jatim Cabang Sidoarjo, menjelaskan selama ini Bank Jatim memang terus mendorong nasabah-nasabah potensialnya untuk ekspor. Sebab, ekspor bisa membuka banyak peluang lapangan kerja.
Baca Juga : Usung Spirit Jersey Baru, Arema FC Tegas Ingin Naik Peringkat
Bentuk dukungan yang telah dilakukan Bank Jatim dalam mendukung ekspor di antaranya dari kelompok pemberdaya ekonomi umat dari MUI melalui MoU pendanaan Bank Jatim.
"Pasti kami akan dorong mereka untuk menjajaki pasar luar negeri karena dampaknya besar terhadap perekonomian, Potensi pasarnya pun juga sangat besar, baik di dalam maupun luar negeri. Jadi, ini harus benar-benar dimaksimalkan," ungkap Deddy, Jumat (1/9/2023).
Mohamad Nur Aziz, direktur CV Agri Jaya Lestari dan founder Lebbiska, sangat menyambut baik tawaran yang diberikan Bank Jatim berupa kesepakatan kerja (MOU) sebagai mitra. CV itu importer bahan baku pakan ternak, dengan produknya home dress fashion yang saat ini belum di-launching secara umum namun antusias dalam memperkenalkan produknya hingga ke pasar internasional sangat menjanjikan serta melihat perkembangan produk.
Aziz menjelaskan produk yang berhasil ekspor bisa membuka banyak lapangan kerja, mengembangkan industri dalam negeri, melatih diri untuk bersaing di pasar internasional, serta yang terpenting bisa meningkatkan devisa negara.
"Kita harus agresif membuka peluang pasar baru di luar negeri, menumbuhkan investasi, dan melebarkan cakupan pasar domestik. Dengan begitu, semua produk lokal kita bisa naik kelas salah satunya produk baru saya, Lebbiska, penerimaan pasarnya cukup bagus dan konsumen dimudahkan dengan pembayaran yang cash less menggunakan QRIS Bank Jatim," ujarnya.
Baca Juga : Wabup Situbondo Resmi Berangkatkan Puluhan Atlet Situbondo ke Ajang Porprov VIII Jatim
Menurut dia, adanya program pendulum devisa ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta daya saing komoditas yang dihasilkan suatu wilayah karena mereka benar-benar didampingi dan diberi pelatihan. Sehingga komoditas yang dihasilkan dapat memenuhi kualitas serta kuantitas yang sesuai standar kebutuhan ekspor.
“Harapan saya, produk yang kita produksi dan diperkenalkan ke pasar bisa diterima dengan baik oleh konsumen dan nantinya juga bisa berkembang. Tentunya juga pasti akan mendapatkan support penuh dari pihak perbankan seperti Bank Jatim melalui pendanaan untuk pengembangan usaha. Tidak hanya sebatas produksi saja, tapi juga pendampingan hingga ke proses pemasarannya” pungkasnya.