JATIMTIMES - Pesiden Joko Widodo (Jokowi) bakal memutuskan nama Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah (Jateng) pekan ini. Namun meski demikian, Jokowi mengaku belum menerima nama-nama bakal calon pengganti Gubernur Ganjar Pranowo.
"Belum belum. Belum masuk ke meja saya," kata Jokowi di SMKN Jateng, Jalan Brotojoyo, Semarang, dilansir detikJateng, Rabu (30/8/2023).
Baca Juga : Nyaleg Lagi Lewat PKB, Totok Sugiarto: Misi Saya Sejahterakan Rakyat Kota Blitar
Jokowi mengatakan, penentuan pengganti Ganjar itu akan melalui mekanisme Tim Penilai Akhir (TPA). "Nanti lewat mekanisme TPA. Paling lambat minggu ini mungkin sudah masuk ke meja saya. Kalau ditanya siapa belum tahu saya," lanjutnya.
Seperti diketahui masa jabatan Ganjar akan berakhir 5 September 2023. DPRD Jateng juga sudah mengajukan tiga nama yang diusulkan sebagai Pj Gubernur. Nama-nama tersebut yakni Hasto Wardoyo merupakan mantan Bupati Kulon Progo yang kemudian diangkat Presiden Joko Widodo menjadi Kepala BKKBN pada Juli 2019.
Kemudian Tony Tribagus Spontana yang mengawali kariernya sebagai Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung RI pada tahun 2014. Ia menjadi Kepala Badan Diklat Kejaksaan RI pada tahun 2020.
Selanjutnya adalah Sumarno merupakan ASN di Pemprov Jateng yang sudah lama kariernya. Ia pernah menjabat sebagai Kepala BPKAD Jateng dan saat ini menjabat sebagai Sekda Jateng
Sementara sebelumnya, proyek rintisan Ganjar yang berupa sekolah tidak mampu mendapat pujian dari Jokowi. Menurutnya, sekolah gratis rintisan Gubernur Ganjar Pranowo itu bisa diperluas ke lingkup nasional.
"Ini saya akan perintah Mendikbud untuk datang ke sini dievaluasi lagi dan bisa diperluas ke provinsi yang lain untuk warga yang tidak mampu," kata Jokowi di SMKN Jateng, Jalan Brotojoyo, Semarang.
Baca Juga : Segini Besaran Gaji Ketua RT dan RW di Kabupaten Tulungagung
Lebih jauh Jokowi mengapresiasi sekolah gratis bagi anak tidak mampu tersebut. Menurutnya, meski sekolah gratis kualitas bengkelnya bisa bersaing dengan sekolah lain. "Saya melihat juga sarana prasarana kalau saya melihat di provinsi yang lain ini juga jauh lebih bagus mesin-mesinnya sampai ke CNC, mesin dasar, CNC semuanya ada," katanya.
Apalagi Jokowi menambahkan, lulusan SMKN Jateng juga sudah terhubung dengan dunia kerja. Bahkan, beberapa siswa juga mendapat beasiswa ke Jepang. Hal itu dinilai sebagai salah satu yang bisa menunjang pengentasan kemiskinan.
"Kemudian me-link-kan dengan industri di sini juga sudah di-link-kan ke industri. Dan tadi juga ada kursus bahasa Jepang untuk mendapatkan beasiswa yang ada di Jepang. Ini juga bagus menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan kemiskinan," tambahnya.
Karena itu, dia menilai SMKN Jateng bisa diangkat menjadi program nasional. Meski begitu, hal tersebut akan dinilai oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. "Nanti Mendikbud biar ke sini, kalau menurut saya bisa, Mendikbud biar ke SMK Semarang ini baru nanti kita putuskan. Ini saya melihat bagus," pungkasnya.