JATIMTIMES - Sudah tak terhitung berapa kali Caleg DPR RI Partai Golkar Dapil V Jatim yang mencakup Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu, Ahmad Irawan atau yang akrab di sapa Mas Irawan terjun ke lapangan untuk mendengarkan keluh kesah masyarakat.
Dalam rutinitasnya, Caleg DPR RI nomor urut 1 ini mengaku sering mendapatkan masukan tentang problematika yang dialami warga. Beberapa permasalahan yang sering di keluhkan warga tersebut, diterangkan Mas Irawan, diantaranya meliputi jaminan kesehatan, pendidikan, pangan, hingga pekerjaan.
Baca Juga : MA Anulir Vonis Bebas Dua Terdakwa Polisi Kasus Tragedi Kanjuruhan, Keluarga Korban Buka Suara
Namun, tidak seperti caleg pada umumnya, Mas Irawan lebih memilih untuk tidak mengobral janji kepada masyarakat meski mengetahui seabrek permasalahan di lapangan. Menurutnya, langkah tersebut diambil untuk memberikan pendidikan politik kepada masyarakat. Bahwasanya, politik bukanlah tentang janji. Melainkan realistis dan realisasi.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Mas Irawan saat ditemui usai menghadiri agenda internal pendidikan politik dan bimtek relawan saksi TPS, di Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Kamis (24/8/2023).
"Sebenarnya tidak ada kaitannya apakah sekarang telah masuk tahapan kampanye atau bukan. Tapi itu bagian dari komitmen dan hal prinsip dari apa yang saya lakukan selama ini," ucapnya saat ditanya alasan tak mau menyampaikan janji politik jelang Pemilu 2024.
Mas Irawan beranggapan, janji-janji yang disampaikan saat Pemilu merupakan utang yang harus direalisasikan. Sedangkan para Caleg DPR RI jika terpilih harus memenuhi beberapa ketetapan. Sehingga, saat mengisi kursi sebagai anggota DPR RI, secara realistis tidak semua janji yang disampaikan bisa direalisasikan.
"Bahwa saya masuk ke politik itu niatnya baik, saya ikhlas menjalani takdir sebagai Caleg, keliling-keliling berusaha meyakinkan masyarakat. Tapi sebagai manusia biasa, saya juga tidak mau dikejar-kejar dengan utang, dikejar dengan janji," imbuhnya.
Meski enggan mengobral janji, namun Mas Irawan memastikan akan mendedikasikan diri sepenuhnya untuk masyarakat Malang Raya. "Dengan latar belakang saya sebagai katakanlah orang usaha, juga pernah sebagai aktivis. Saya tahu suasana akar rumput, saya punya potret dan pengetahuan, bahwa memang masyarakat membutuhkan hal yang pokok buat kehidupannya. Bahwa pendidikan, kesehatan itu penting," ujarnya.
Pengetahuan dan pengalaman soal kebutuhan masyarakat tersebut, diakui Mas Irawan dia dapatkan tidak hanya ketika dirinya menjadi Caleg DPR RI. Sebab, sebelum memutuskan terjun ke politik, pihaknya telah meniti kehidupan mulai dari nol.
Baca Juga : Resmikan Sampoerna Academy Surabaya, Gubernur Khofifah Optimis Jadi Penguat Peningkatan Kualitas SDM
"Saya tahu karena saya mulainya juga dari nol, sebagai masyarakat, sebagai anak desa. Jadi karena pengetahuan kita terkait kondisi akar rumput, ya kita tidak mau memberikan harapan-harapan yang sebenarnya belum tentu bisa direalisasikan," tuturnya.
Dalam pernyataannya yang juga disampaikan saat memberikan pendidikan politik kepada masyarakat, Mas Irawan menyebut di DPR RI terdapat beberapa fraksi dan komisi. Di mana, ketentuan tersebut baru diketahui setelah di lantik. Pertimbangan itulah yang membuat dirinya enggan mengobral janji, karena belum tentu sesuai dengan komisi yang bakal diamanahkan ketika dirinya terpilih sebagai anggota DPR RI nantinya.
"Bukan karena tidak ada wewenang atau program, tetapi kan kita belum tahu. Saya basic keilmuannya kan ilmu tata negara, saya kuliahnya tata negara," imbuhnya.
Berdasarkan keilmuan dari disiplin ilmu yang dia tekuni itulah, yang membuat Mas Irawan paham jika di dalam legislatif terdapat fraksi dan komisi. "Saya tahu bahwa pranata konstitusi Undang-Undang 1945 menempatkan partai politik sebagai institusi yang begitu kuat dalam merancang kebijakan di DPR. Sedangkan perpanjangan tangannya fraksi anggota DPR itu adalah pelaksana dari kebijakan partai, kebijakan fraksi dan disingkronkan dengan kebutuhan masyarakat," jelasnya.
Penempatan fraksi hingga komisi tersebut, lanjut Mas Irawan, baru diketahui setelah anggota DPR RI yang terpilih melalui Pemilu dilantik. "Anggota DPR RI itukan bekerja berdasarkan komisi-komisinya, dan itu baru kita tahu setelah kita dilantik, setelah kita ditempatkan oleh anggota DPR. Makanya saya selalu bilang, saya salah kalau kemudian menyampaikan janji itu sekarang," tukasnya.