JATIMTIMES - Baru-baru ini beredar video di media sosial detik-detik saat Kota Makkah dan Jeddah diterjang hujan badai. Video tersebut salah satunya diunggah oleh akun Instagram @undercover.id.
Ada beberapa cuplikan video yang digabungkan dalam satu video yang dibagikan akun tersebut. Salah satu video memperlihatkan para jamaah yang berlarian menghindari angin dahsyat yang begitu kuat hingga mengangkat pagar pengaman atau guard rail.
Momen saat angin dahsyat mengangkat pembatas jalan. (Foto: Instagram).
Baca Juga : FIFGROUP Dukung Event F8, Festival Terbesar di Indonesia Timur
Ada juga video yang menunjukkan tiang listrik roboh akibat angin kencang dan hujan lebat di Jalan Asfan, timur laut Jeddah. Beberapa tiang listrik condong ke jalan, menggambarkan situasi cuaca yang tidak stabil.
Selain itu, ada video petugas kebersihan yang kesulitan mengendalikan diri karena tertiup angin dahsyat hingga membuat gerobak sampahnya berguling-guling menjauh.
Namun ada momen haru dalam video saat Masjidil Haram diguyur hujan deras dan badai petir, jamaah umrah tetap melanjutkan tawafnya. Ratusan jamaah itu tampak tetap berjalan mengelilingi Kakbah meski diguyur hujan dan berjalan tertatih-tatih karena angin.
Dalam keterangan akun tersebut, sejumlah wilayah Arab Saudi, termasuk Makkah dan Jeddah, diterjang badai petir yang parah pada hari Selasa (22/8/2023) sekitar pukul 20.00 Waktu Arab Saudi atau Rabu (23/8/2023) pukul 00.00 WIB.
Melansir laporan Gulf News, dikutip Rabu (23/8/2023), Pusat Meteorologi Nasional Arab Saudi mengeluarkan peringatan pada Selasa (22/8/2023) pagi, yang merinci kondisi cuaca utama di negara tersebut selama 24 jam ke depan. Badai petir disertai angin aktif diperkirakan terjadi di wilayah seperti Madinah, Makkah, Asir, Jazan, dan Al Baha.
Baca Juga : MasyaAllah, Viral Seorang Kakek Tetap Sholat Berjamaah di Masjid Bawa Tabung Oksigen
Sementara itu, wilayah Najran dan Tabuk diperkirakan akan mengalami angin permukaan yang menimbulkan debu.
tHafr Al Batin, AlSaman, dan Rafha melaporkan suhu puncak mencapai 47 derajat Celcius. Sedangkan Al Suda mengalami suhu terendah 14 derajat Celcius dengan tingkat kelembapan melonjak hingga 95 persen.
Abdullah Al Osaimi, pakar cuaca ternama, mengatakan pola cuaca ini mengisyaratkan awal musim gugur di bulan Oktober.