JATIMTIMES - Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang melaksanakan pemantauan pembangunan bozem atau kolam penampung untuk mencegah banjir di Kelurahan Tunggulwulung, Kecamatan Lowokwaru. Pembangunan bozem ini menjadi komitmen Pemerintah Kota Malang untuk menuntaskan masalah banjir.
Kepala DPUPRPKP Kota Malang, Dandung Djulharjanto menyampaikan bahwa progres pembangunan bozem saat ini terus tumbuh positif. Saat ini, progres pembangunan bozem telah mencapai separo.
"Progres pembangunan bozem saat ini telah mencapai 51 persen," jelas Dandung ketika melakukan pemantauan pembangunan bersama dengan Wali Kota Malang Sutiaji, (22/8/2023).
Baca Juga : Pesanggrahan Djojodigdan, Saksi Sejarah Kebesaran Patih Blitar dari Kulonprogo
Untuk itu, pengawasan pembangunan terus dilakukan untuk percepatan penyelesaian bozem sehingga dapat segera difungsikan. Untuk diketahui, bozem baru tersebut nantinya memiliki luas 70 x 33 meter dengan kedalaman 5 sampai dengan 6 meter. Dengan luasan tersebut, bozem tersebut dapat menampung 2.800 ribu meter kubik air.
Wali Kota Malang, Sutiaji menambahkan, pembangunan bozem ini merupakan implementasi dari master plan penanganan banjir. Bozem ini mampu menahan atau menampung air selama empat jam.
"Kalau sudah debit air sungai berkurang, maka nanti akan kita alirkan," jelasnya.
Adanya bozem ini, nantinya mampu mengurangi debit air yang lewat di kawasan Soekarno Hatta sekitar 20 persen, dan ada sekitar 40 persen wilayah Kemirahan.
"Saya juga akan mencoba lihat di Soekarno Hatta, sudah kita ajukan, insyaallah pembangunannya mulai tahun ini, sambil penataan kawasan," jelas Sutiaji.
Lebih lanjut, Sutiaji menyampaikan, bahwa dalam pembangunan bozem ini, terdapat deviasi plus sekitar 0,38. Untuk itu, pihaknya menegaskan agar dalam pelaksanaan proyek pembangunan bozem ini, tidak hanya berpatokan pada surat perintah atau kontrak saja, namun diharapkan sebisa mungkin terdapat percepatan.
Baca Juga : Kursi Ketua KPU Kota Batu Diisi Plt, Komisioner dan Sekretariat Sepakat Pilih Heru
"Tapi kalau bisa ada percepatan jauh lebih bagus. Karena ini mumpung belum hujan, sambil nanti harapannya begitu sudah hujan, bisa tes case," paparnya.
Pihaknya juga meminta, agar dalam pembangunan ini terdapat penguatan dengan pembangunan plengsengan terlebih dahulu pada sisi kanan dan kiri, atau di wilayah timur dan barat bozem. Hal ini untuk menghindari manakala terjadi hal yang tak diinginkan di lokasi pembangunan bozem yang tak jauh dengan rumah warga sekitar.
"Sebetulnya tidak usah was-was karena sudah ada jaminan. Insyallah lebih tidak was-was lagi dengan itu (pembangunan plengsengan), karena segera dibangun plengsengan sebelum turun hujan," pungkasnya.