JATIMTIMES - Berniat menengahi perselisihan batas tanah, Madun, seorang kakek 76 tahun, tewas dikeroyok kakak beradik di Dusun Cempaka, RT 2 RW 5, Desa Kayuputih, Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo, Senin (21/8/2023).
Korban mengalami luka bocor di bagian kepala sebelah kanan depan setelah dipukul menggunakan pipa besi di rumahnya oleh pelaku Hasan Basri (25) dan Sutiyono (45) yang merupakan kakak beradik.
Baca Juga : Raden Pabelan: Tewas Dibantai Joko Tingkir, Jasadnya Diselamatkan Kiai Sala
Zaitun (50), saksi sekaligus pemilik rumah yang diduga pelaku menyalahi batas tanah saat membangun rumah, menceritakan, saat kejadian dirinya berada di rumah Madun (TKP). Pelaku tiba-tiba datang memanggil Madun sembari berteriak marah.
"Pelaku datang teriak manggil, mana Kaji (korban Madun). Terus tanya kaji ngapain bapaknya pelaku. Padahal nggak diapa-apain sama Kaji," ungkapnya.
Selain itu, Zaitun mengaku melihat langsung dua pelaku langsung memukul korban hingga terjatuh. Meski korban sudah terjatuh, pelaku masih saja memukul terus hingga akhirnya salah satu pelaku tersebut memukul korban menggunakan pipa besi di bagian kepala.
"Saya mau menarik Kaji tapi tidak kuat. Saya teriak minta tolong, pelaku langsung pergi," ucap Zaitun.
Dikonfirmasi terpisah, Suriji selaku kepala desa setempat menjelaskan bahwa awalnya pelaku berselisih batas tanah dengan Zaitun yang merupakan keponakan korban. Kemudian korban mencoba untuk menengahi serta mendinginkan perselisihan tersebut.
"Korban tidak ikut punya tanah. Awalnya cuma mau mendinginkan, namun pelaku yang kakak beradik langsung mendatangi rumah korban, selanjutnya pelaku Hasan Basri memukul korban dengan pipa besi di bagian kepalanya," ujar kades Kayuputih itu.
Lebih lanjut, Suriji mengungkapkan korban yang mengalami luka bocor di bagian kepala tersebut langsung dilarikan ke Puskesmas Mangaran, Kabupaten Situbondo.
Baca Juga : Pengedar Sabu di Malang Ditangkap Polisi Saat Hendak COD
"Sempat dibawa ke puskesmas. Namun karena kondisi memburuk, dirujuk ke Rumah Sakit Umum Abdoer Rahem. Tapi korban akhirnya meninggal Senin (21/8/2023)," ungkapnya.
Sementara itu, Kapolsek Panji Situbondo AKP Nanang Priambodo membenarkan adanya kejadian pengeroyokan di Desa Kayuputih. "Benar, pada hari Minggu (20/8/2023) telah terjadi pengeroyokan sekitar pukul 18.30 atau habis magrib, kemudian keluarga korban langsung melaporkan ke Polres Situbondo," jelas AKP Nanang.
Kapolsek Panji menambahkan, kasus tersebut sudah ditangani oleh Polres Situbondo. "Korban dinyatakan meninggal sekitar pukul 11.30 siang saat dirawat RSUD dan saat ini sudah dimakamkan," katanya.
Berdasarkan informasi yang didapatkan media ini, pelaku sudah berhasil ditangkap Resmob Satreskrim Polres Situbondo dan kemudian dibawa ke mapolres setempat untuk diproses lebih lanjut.