free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pendidikan

Kuatkan Kurikulum Berbasis Entrepreneur, FEB Unisma Hadirkan Pakar dari Jepang

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

21 - Aug - 2023, 17:22

Placeholder
Focus Group Discussion strategis dengan tema "Curiculum and Research of Entrepreneurial University in the Global Context", di Gedung Ustman bin Affan (15/8/2023) (Ist)

JATIMTIMES - Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang (FEB Unisma) menyelenggarakan Focus Group Discussion strategis dengan tema "Curiculum and Research of Entrepreneurial University in the Global Context", di Gedung Ustman bin Affan (15/8/2023). 

Dalam FGD tersebut, menghadirkan narasumber Prof Dr Bambang Rudyanto MSc dari Wako University Japan dan Dekan FEB Unisma, Nur Diana SE MSi menjadi opening speech associate.

Baca Juga : Jelang Poprov Jatim VIII, 326 Atlet Kota Batu Digembleng Mental

Dalam openingnya Dekan FEB Unisma mengatakan bahwa, Unisma saat ini menghadapi Tahapan Entrepreneurial University dalam Milestonenya. Hal ini direspon oleh FEB Unisma dengan melakukan berbagai terobosan berbagai program unggulan yang mendukung Milestone tersebut.

3

Jalinan kerjasama dengan Wako University Japan telah terjalin. Untuk itu, hal ini perlu ditindaklanjuti dengan implementasi kegiatan yang nyata dalam mendukung tridharma perguruan tinggi.

Lebih lanjut disampaikan Nur Diana, berbagai langkah strategis terus dilakukan Unisma, khususnya FEB Unisma. Hal inipun berbuah manis dengan diraihnya akreditasi unggul dari LAMEMBA dan juga dua program studi Akuntansi dan Manajemen telah mendapatkan akreditasi internasional FIBAA dari Jerman.

1

"Saat ini Unisma sudah mencapai taraf akreditasi Unggul, artinya sudah mencapai tahapan internasional. Sehingga semua aktivitas Tri Dharma pendidikannya harus menggunakan sisi yang bernuansa global, terutama pendidikan. Unisma sekaligus Milestone perguruan tinggi Nahdlatul Ulama itu menuju World Class University," ungkap Nur Diana dalam acara yang dihadiri oleh seluruh FEB Unisma ini.

Lebih dari itu, Nur Diana melanjutkan, kurikulum merupakan nyawa bagi pendidikan yang harus dievaluasi secara inovatif, dinamis, dan berkala sesuai dengan perkembangan zaman dan Iptek, dimana merupakan kompetensi yang diperlukan masyarakat dan pengguna lulusan. 

Selain itu, perguruan tinggi dihadapkan pada tantangan revolusi industri 4.0, yang menuntut manusia untuk harus beradaptasi dengan kemampuan literasi baru. "Meliputi literasi data, teknologi dan manusia, yang berporos kepada berakhlak mulia," tuturnya

Langkah itu tentunya dalam rangka meningkatkan output dan outcome lulusan FEB yang berkualitas tinggi dan berdaya saing internasional maka Kurikulum merupakan jantung dalam menciptkan SDM Unggul.

2

Maka dari itu, dalam FGD ini, bertujuan untuk menggali lebih lanjut tantangan dihadapi lulusan di masa depan, kompetensi lulusan PT dari sudut pandang industri; kemampuan/skills yang dibutuhkan oleh industri, baik itu technical ataupun soft skills dari best practice yang sudah dijalankan oleh Wako University Japan sebagai Kampus Entrepreneurial University.

"FEB Unisma sebagai salah satu fakultas yang ada di Universitas Islam Malang telah menjadikan visi dan misinya sejalan dengan Unisma yaitu menciptakan Entrepreneur yang mampu mendongkrak perekonomian Indonesia maupun global. Hal ini diwujudkan melalui kurikulum Entrepreneurship yang diberikan porsi lebih dibanding fakultas lain," katanya.

Lanjut Diana, isu-isu terkini masih menjadi ganjalan dan PR besar bagi FEB Unisma di antaranya jumlah pengusaha di Indonesia masih rendh. Untuk itulah perlu berbagai terobosan dan memberikan mindset entrepreneur yang lebih kuat kepada mahasiswa agar dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi Milestone Entrepreneur University.

"Untuk itulah dengan melihat best practice implementasi Entrepreneur University dan bagaimana implementasinya dalam kurikulum sangat relevan sekali untuk kami jadikan pijakan dalam membuat terobosan agar mindset entrepreneur terbangun di kampus Unisma," jelasnya.

Baca Juga : JFC Menginspirasi Wirowongso Fashion Carnival, Kadisparbud : Silahkan di Explor untuk Mengangkat Ekonomi Kerakyatan

Aspek-aspek yang diperlukan perlu dilengkapi agar bisa maksimal. Menurutnya Unisma sebenarnya telah memiliki kelebihan karena telah berkomitmen menjadi Entreprenurial University dengan mencanangkan dalam Milestone Universitas pada 2023 – 2027 sehingga perlu memikirkan investor global yang potensial saat bertekad menjadi Entreprenurial University.

"Menjadi Entrepreneur University mahasiswa harus memiliki transdiciplinary thinking karena saat sudah bekerja mahasiswa tidak hanya mengandalkan ilmu dari jurusan yang diambil melainkan juga skill lain seperti kemampuan bahasa, komunikasi, bisnis dan lain-lain. Lebih lanjut Diana menekankan bahwa dalam pembelajaran, mahasiswa harus memiliki mentor dalam membuat sebuah project bisnis misal membuat start up, Business Model Canvas dan project-project lain," tuturnya.

Beberapa catatan penting dari hasil FGD seperti pentingnya lulusan yang mempunyai kemampuan adaptasi dalam lingkungan yang agile, pentingnya membaca tren, melakukan forcast 5 tahun ke depan serta digitalisasi perlu diperhatikan dalam merancang kurikulum serta pentingnya memahami platform sistem serta masukan masukan lainnya yang sangat bermanfaat lainnya.

Sementara itu, Prof Bambang Rudiyanto, MSc, PhD ( Dean of Faculty of Economics & Business Wako University Japan) mengatakan, bahwa dalam mendevelopt entrepreneurship, hendaknya melihat dari konteks global, sekaligus melihat good practiced dari berbagai perguruan tinggi terbaik di dunia. Hal ini tentu untuk menjadi pijakan atau benchmark bagaimana implementasi dan kesuksesan lulusan perguruan tinggi menjadi pengusaha di level global.

4

Hal tersebut dapat dilakukan dengan mengambil contoh kesuksesan dan budaya continuoes improvement beberapa perusahaan di Jepang, yang itu menjadi tempat praktik atau magang bagi mahasiswa. Poin ini menjadi sangat berperan dalam menciptakan entrepreneur handal.

Menurutnya dunia pendidikan tinggi harus senantiasa bermitra dengan stakeholder agar menciptakan sumberdaya manusia kompeten. Sebagai contoh, dari pemerintah Jepang telah mengembangkan kewirausahaan dengan merumuskan skema untuk mendukung usaha rintisan yang diberi nama Undang-Undang Peningkatan Daya Saing Industri pada tahun 2014.

Hal ini menjadikan Pemerintah Jepang, dunia industri dan pendidikan tinggi bersinergi memberikan dukungan bagi usaha rintisan dengan bertujuan untuk mempromosikan bisnis baru di kawasan Jepang.


Topik

Pendidikan Fakultas Ekonomi Bisnis UNISMA feb unisma



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anggara Sudiongko

Editor

Sri Kurnia Mahiruni