JATIKTIMES - Musim kemarau menjadi berkah bagi petani di Dusun Banaran, Desa Sembungrejo, Merakurak, Kabupaten Tuban. Bertepatan momen bulan kemerdekaan Republik Indonesia Ke 78 RI tahun ini, petani sedang musim panen buah Semangka, Melon dan blewah. Pada momen ini, pemerintah desa juga menggelar panen raya serta Festival buah Blewah Banaran bersama PT Rojo Koyo Manunggal (RKM) Group cabang Tuban.
Pelaksanaan Festival Buah blewah Banaran, digelar pada Minggu (20/08/2023) dibuka langsung oleh Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky yang mengapresiasi inovasi petani Sembungrejo. Dia menyatakan rasa bangganya terhadap keberhasilan petani blewah dalam memanfaatkan potensi lahan yang dimiliki.
Baca Juga : Kawasan Taman Nasional Bromo Alami Kebakaran Hutan, Pengunjung Wajib Hati-Hati
Mas Lindra sapaan pendeknya mengaku akan terus mendorong petani Sembungrejo untuk menjadi role model bagi petani lain di wilayah kabupaten Tuban. Sebab kreativitas petani dalam mensiasati cuaca atau musim. "Ini musim kemarau tanam blewah bisa menjadi solusi dan alternatif bagi petani dalam meningkatkan pendapatan di sektor pertanian," ucapnya
Selain sebagai alternatif, Mas Lindra menyebutkan bahwa, untuk biaya perawatan tanam tanaman buah blewah jauh lebih efisiensi dibandingkan dengan tanaman lain yakni dari proses tanam - Panen buah Blewah tersebut kurang lebih 50 sampai 60 hari dan untuk biaya pupuk hanya dilakukan 4 kali pada luas lahan 1 hektare dengan kisaran Rp 200 ribu.
"Artinya 1 sampai 4 kalkulasi biaya produksi tanam Blewah perhektare butuh Rp 800 - 1,2 juta. Dan kalau hasil panen bisa mencapai Rp 35 - 40 juta perhektare. Ini (tanam Blewah) bisa menjadi alternatif petani," sambungnya
Dia mengakui untuk panen raya Blewah tahun ini cukup sukses. Sebab itu, Mas Lindra mengajak petani di wilayah Kabupaten Tuban, untuk melihat dan mencari potensi lahan.
Di tempat sama, Branch Manager RKM Cabang Tuban L Heru Imam Furi mengatakan bahwa, perusahaan dengan menggandeng kelompok petani awalnya tanam buah blewah pada luas lahan 8 hektare menggunakan produk RKM.
Lanjutnya, di tahun ini luas tanam meningkat menjadi 15 hektare.Menurut Imam, adanya peningkatan 7 hektare lahan tanam saat musim kemarau tahun ini paska banyak petani sadar dan melihat keberhasilan petani dalam memanfaatkan lahan tanam yang biasanya dibiarkan kosong (puso).
Baca Juga : Dukung Program Akselerasi 1000 Sertifikasi Halal UMKM Banyuwangi
"Tahun ini RKM mengajak Poktan menambah luas tanam sehingga adanya peningkatan 7 hektare lahan tanam buah Blewah.Alhamdulillah, Petani merasakan manfaat produk RKM," ujarnya
Imam menambahkan bea produk pupuk RKM jauh lebih efisiensi di banding produk lain pada lahan 1 hektare. Apalagi ditengah pengurangan jatah pupuk subsidi oleh pemerintah serta mahalnya harga pupuk non subsidi bagi para petani.
Dia menerangkan dengan tim pendamping RKM. Petani dalam pengaplikasian pupuk pada tanam tanaman dari proses tanam sampai panen hanya membutuhkan biaya Rp 200 sampai Rp 300 ribu dengan 4 kali pemupukan. Ia juga berharap adanya produk pupuk dan pendamping RKM bisa menjadi solusi bagi petani konvensional maupun petani pesanggem untuk mendapatkan produk kwalitas terbaik.
"Pengaplikasian hanya pemupukan ke 3 ditambah KCL dan ZK 3 kilo perzaknya pada tanaman hasil produksi pertanian buah blewah disini cukup bagus.Sehingga petani meningkat hasilnya. Harap kami tentu bisa mendamping petani dalam peningkatkan hasil panen." tutup Branch Manager RKM Cabang Tuban L Heru Imam Furi selesai petik buah Blewah Banaran Desa Sembungrejo, Merakurak.(*)