JATIMTIMES - Seorang guru sekaligus Wakil Kepala Sekolah SMPN 5 Satu Atap (Satap) Singosari bernama Abdul Rozaq (49) mengaku mendapat tendangan dari oknum Kepala SMPN 5 Satap Singosari Anas Fachruddin (53).
Pria yang akrab disapa Rozaq ini mengatakan, bahwa dirinya ditendang oleh pelaku Anas Fachruddin tersebut pada Sabtu (12/8/2023) malam sekitar pukul 21.00 WIB.
Baca Juga : Klarifikasi dr Richard Lee Soal Konten Farel Aditya Ganti Rugi Rp 40 Juta: Farel Kabur!
Di mana pada saat kejadian kekerasan berlangsung, di SMPN 5 Satap Singosari yang terletak di Dusun Sumbul, Desa Klampok, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang sedang berlangsung kegiatan perkemahan para murid yang didampingi oleh guru-guru.
Rozaq mengaku, sebelum peristiwa penendangan tersebut, dirinya sedang berbincang dengan guru lainnya bernama Romanus terkait keberlangsungan dan kemajuan peserta didik di SMPN 5 Satap Singosari.
"Tiba-tiba Pak Anas datang dengan sudah misuh-misuh, nunjuk-nunjuk saya, menyuruh keluar, saya keluar sama Pak Romanus. Saat saya keluar, baru di depan pintu saya sudah mendapat tendangan dua kali," ujar Rozaq kepada media ini, Minggu (13/8/2023).
Pihaknya menuturkan, pada dua tendangan yang dilayangkan oleh Anas Fachruddin dengan menggunakan kaki kanan tersebut, sebanyak satu tendangan tepat mengenai pinggang sebelah kanan korban hingga mengalami memar. Sedangkan satu tendangan lainnya meleset. Hal itu dikarenakan para guru yang menyaksikan aksi kekerasan oknum kepala sekolah tersebut berusaha melerai.
"Satu kena (pinggang sebelah kanan), satu meleset karena dihalangi teman. Kemudian (pelaku Anas Fachruddin) berusaha mukul saya, tapi nggak nyampai, karena dihalangi teman-teman," ungkap Rozaq.
Pria kelahiran Lamongan ini mengaku, usai mendapatkan tendangan dari Anas Fachruddin, banyak guru-guru yang menghadang agar tindakan kekerasan yang disaksikan oleh para guru dan murid itu tidak berlanjut. Kemudian, korban pun pulang ke rumah dengan kondisi pakaian yang kotor akibat tendangan oknum kepala sekolah.
"Saksi banyak, anak-anak sampai guru semua ada. Habis itu saya turun pulang. Karena teman-teman, utamanya teman yang perempuan nangis-nangis karena takut. Saya biasa saja, bukan lari, tapi jalan kaki biasa saja. Karena saya merasa tidak bersalah," kata Rozaq.
Saat mengarah pulang, dirinya langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Singosari usai berkonsultasi dengan Tim Advokasi Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Malang Raya.
"Begitu saya kena (tendangan), saya telepon ke tim Advokasi LIRA untuk konsultasi, lalu diarahkan untuk laporan ke Polsek," kata Rozaq.
Namun, sebelum ke Polsek Singosari untuk membuat laporan kepolisian, Rozaq berganti pakaian terlebih dahulu. Karena efek dari tendangan yang dilayangkan oleh oknum kepala sekolah tersebut, membuat air seni korban keluar dengan sendirinya hingga celana yang dikenakan kotor.
"Setelah mendapat tendangan itu saya tidak langsung ke Polsek karena saat itu saya memang kepingin pipis, sehingga terkena tendangan itu, pipis keluar terus, celana saya kotor. Akhirnya saya ganti celana, baru saya ke Polsek," jelas Rozaq.
Lebih lanjut, Rozaq mengaku untuk saat ini dirinya mengalami trauma atas tindakan kekerasan berupa aksi tendangan yang dilayangkan oleh Anas Fachruddin terhadap dirinya. "Saya masih trauma, saya nggak mau masuk kerja selama yang bersangkutan masih di SMP," tandas Rozaq.
Sementara itu, terduga pelaku yang bernama Anas Fachruddin, ketika dikonfirmasi oleh JatimTIMES.com masih belum memberikan jawaban terkait motif dirinya melakukan aksi tendangan kepada korban di hadapan para murid dan guru hingga berita ini ditulis.