JATIMTIMES - Pemenang Lomba Desa Kabupaten Malang 2023 melakukan studi tiru ke Desa Mandiri Budaya Bejiharjo, Gunung Kidul, Jogjakarta pada Sabtu (12/8/2023). Studi tiru ini dilakukan sebagai salah satu bentuk dorongan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Malang untuk meningkatkan kapasitas desanya.
Kegiatan yang didukung penuh oleh Share Tour dan JatimTIMES tersebut diikuti oleh perwakilan perangkat Desa Pojok, Desa Sengguruh, Desa Srigonco sebagai juara 1, 2 dan 3 Lomba Desa Kabupaten Malang 2023. Serta para perangkat desa juga didampingi oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Malang.
Baca Juga : Bupati Sanusi Dorong Pelajar SMP di Kabupaten Malang Berinovasi: Tiru Pak Nadiem
Ketua Desa Mandiri Budaya Bejiharjo Purwo Winanto menjelaskan jika Bejiharjo memiliki beragam potensi seni budaya dan wisata unggulan. Desa yang terbagi atas 20 pedukuhan itu memiliki penduduk tidak sedikit, yakni jumlahnya mencapai 16 ribu orang.
"Potensi budaya kita juga banyak, ada sekitar 20 budaya tradisi, kemudian ada sekitar 19 obyek wisata alam dan adventure, serta ada lebih dari 21 goa," jelas Purwo.
Foto bersama tim Bejiharjo dengan tim studi tiru dari Malang di Goa Tanding. (Foto: Binti N Rosida/Jatimtimes)
Untuk menghidupkan dan menggerakkan potensi budaya dan wisata yang ada di Desa Mandiri Budaya Bejiharjo, Gunung Kidul, Jogjakarta dilakukan dengan langsung mendapatkan anggaran Bantuan Keuangan Khusus (BKK) dari Gubernur ke kelurahan.
"Biasanya kan (dana) program kan turun dari kecamatan dulu, baru ke desa. Namun di kita bisa langsung mendapatkan dana dari Provinsi," imbuh Purwo.
Lebih lanjut Purwo menjelaskan 2020 Desa Bejiharjo mulai menginisiasi lembaga riset desa dengan menyusun uji materi. Dari uji materi itu akhirnya berhasil meraih Desa Mandiri Budaya Bejiharjo dengan mendapatkan dana BKK dari Provinsi.
"Akhirnya 2021 pertengahan kita membuat master plan Desa Mandiri Budaya Bejiharjo. Di mana yang menjadi tumpuan dasar, adalah konsep tahun pertama pondasi dengan perbaikan SDM melalui pelatihan. Di tahun kedua masuk perbaikan sarpras dan infrastruktur. Di tahun ketiga ini sudah mulai masuk langkah aktivasi, dan capaian," jelas Purwo.
Lebih lanjut Purwo menjelaskan strategi untuk menggali potensi bukan dengan memantik tapi membuat masyarakat agar berkompetisi. Sehingga potensi muncul dari bawah melalui kompetisi ini.
"Ada 4 pilar yang sudah berjalan di desa kami, yakni pertama pilar budaya, pilar pariwisata, pilar Prima (Perempuan Indonesia Maju Mandiri) dan pilar enterpreneur," tambah Purwo.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemerintahan Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Malang Ira Koeswandari menjelaskan ada banyak hal yang bisa dipelajari dari studi tiru di Desa Bejiharjo ini. Di antaranya adanya lembaga riset desa, semangat kompetitif masyarakatnya hingga kesadaran swadaya masyarakatnya.
Baca Juga : Meski Non Aktif, Peserta PBID Masih Mendapat Pelayanan secara Normal di RSUD Kanjuruhan
"Dukungan dari masyarakat Bejiharjo yang bertekad kuat agar potensi desanya berkembang, swadaya masyarakat yang tinggi dan kolaborasi pengelolaan melalui Bumdes sehingga itu mungkin yang dapat diterapkan nanti di desa-desa di Kabupaten Malang sebagai upaya meningkatkan PAD,"jelas Ira.
"Termasuk kita juga akan mengkaji keberadaan lembaga riset desa, dimana tujuan dari lembaga ini untuk menyiapkan masterplan desa mandiri budaya kedepannya. Termasuk masterplan dalam 4 pilar, mulai dari budaya, pariwisata, prima hingga enterpreneur," imbuh Ira.
Lebih lanjut Ira juga akan mencoba menerapkan semangat kompetitif masyarakat desa, layaknya di Bejiharjo. "Semangat kompetitif ini juga patut kita tiru, tujuannya agar potensi 4 pilar ini tadi bisa muncul dengan sendirinya," tandas Ira.
Meski begitu, Ira menyadari ada beberapa perbedaan yang mendasar antara wilayah Kabupaten Malang dengan Desa Bejiharjo. Seperti culture antara masyarakat Jawa Timur dengan Yogyakarta.
"Perbedaan lainnya di mana Desa Bejiharjo mendapatkan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Dana Istimewa yang fokus pada pembentukan Desa Mandiri Budaya sedangkan desa di Kabupaten Malang juga mendapatkan BKK Provinsi tapi dengan fokus pengembangan yg berbeda",jelas dia.
Ira berharap dari studi tiru ini para pemenang Lomba Desa 2023 bisa mengambil hal-hal positif yang bisa diterapkan untuk meningkatkan potensi desanya. "Sehingga harapannya, di Kabupaten Malang nantinya banyak bermunculan Desa Mandiri Budaya layaknya di Bejiharjo," pungkas Ira.
Kegiatan studi tiru ini merupakan bagian dari Lomba Desa Kabupaten Malang 2023. Salah satu hadiah yang diterima para pemenang adalah paket perjalanan wisata bersama Sharetour Wisata.
Kegiatan ini, juga didukung oleh berbagai pihak. Selain Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang, akademisi Universitas Brawijaya, dan media massa JatimTIMES Network. Sejumlah pihak mulai dari Bank Jatim Cabang Kepanjen, Indomaret, BPJS Ketenagakerjaan juga turut mensukseskan dalam acara Lomba Desa Kabupaten Malang 2023 tersebut.