JATIMTIMES – Puluhan peragaan tradisi khas Kabupaten Situbondo ditampilkan dalam rangka karnaval memperingati Hari Jadi Kabupaten Situbondo ke 205 dan HUT RI ke 78, Sabtu (12/8/2023).
Kegiatan karnaval tersebut dibuka dan dilepas langsung oleh Bupati Situbondo, Karna Suswandi di start, depan Kantor Bupati dan finish di Taman Makam Pahlawan setempat.
Baca Juga : Fasilitasi Literasi Keuangan Hingga Wawasan Usaha, Mensos Resmikan Klinik Usaha PENA di Malang Raya
Karnaval Harjakasi ke-205 yang mengambil tema Bersama Kita Lanjutkan Situbondo Berjaya ini diikuti oleh 32 peserta yang terdiri dari 17 kecamatan berkaloborasi dengan OPD dan RSUD se Kabupaten Situbondo serta turut memeriahkan pabrik gula dan sejumlah Bank.
Dalam sambutannya, Bupati Situbondo mengatakan tujuan Pawai Budaya ini untuk memeriahkan Harjakasi ke-205 dan HUT RI ke-78, memperkenalkan budaya lokal daerah khususnya di pelosok desa dan juga untuk ajang promosi UMKM dan peluang usaha yang ada di Kabupaten Situbondo.
"Saya sangat terkesan dan bangga banyak budaya lokal yang disosialisasikan di tengah-tengah masyakarat agar masyarakat juga bangga bisa mengenal dan mengetahui budaya lokal di daerah masing- masing," kata Karna Suswandi.
Lebih jauh, Karna Suswandi juga mengungkapkan bahwa dengan tereksposnya tradisi dan potensi di pelosok diharapkan dapat memicu munculnya sejumlah desa wisata di Kabupaten Situbondo, sehingga dapat menarik perhatian bukan hanya nasional namun juga internasional.
"Dengan masuknya desa wisata kebangsaan Wonorejo, Kecamatan Banyuputih dalam nominasi 75 desa wisata terbaik di Indonesia oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno kemarin (Jumat, 11/8/2023) diharapkan muncul juga desa wisata lainnya di Kabupaten Situbondo," tuturnya.
Baca Juga : Masuk 75 Desa Wisata Terbaik di Indonesia, Menparekraf Sandiaga Resmikan Desa Kebangsaan Wonorejo Situbondo
Sementara itu, Ferry salah satu warga Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo turut berpartisipasi dalam karnaval tersebut mengatakan, jika karnaval dengan mengangkat tradisi di desa adalah hal yang tepat.
"Saya sangat antusias dengan adanya karnaval tema tradisi seperti ini, sebab potensi dan tradisi asli Kabupaten Situbondo yang ada di desa-desa bisa terekspos semua," jelasnya.
Ferry berharap, ada acara serupa namun dikemas semacam pagelaran yang khusus menampilkan tradisi asli daerah seperti di kota maupun kabupaten lainnya. "Kalau dibuat drama kolosal mengangkat tradisi atau urban legend asli Kabupaten Situbondo dengan waktu yang lebih lama mungkin akan lebih bagus dan dapat menarik wisatawan," pungkasnya.
