JATIMTIMES - Kepolisian Resort Blitar Kota menangguhkan sementara waktu izin battle sound system di wilayah hukumnya. Kebijakan ini diambil setelah kepolisian melakukan sharing dengan beberapa pihak-pihak terkait.
Kapolres Blitar Kota AKBP Danang Setiyo mengatakan, battle sound system telah beberapa kali digelar di wilayah hukum Polres Blitar Kota. Dan hasil evaluasi dari beberapa kali battle sound system yang digelar banyak yang berdampak negatif.
Baca Juga : Launcing Kredit UMKM dan Pasar, Wali Kota Santoso Dorong Ekonomi Kota Blitar semakin Keren
Dampak negatif itu diantaranya adanya perkelahian yang mengakibatkan luka berat hingga luka ringan. Bahkan polisi juga menerima laporan korban meninggal dunia akibat insiden perkelahian akibat battle sound system.
"Banyak dampak negatifnya. Oleh sebab itu perizinan battle sound system kita tangguhkan dulu demi menjaga kondusivitas. Kita evaluasi pelaksanaannya," kata Danang, Jumat (11/8/2023).
Danang menambahkan, polisi sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak menggelar battle sound system untuk sementara waktu. Dan hingga kini menurutnya belum ada izin battle sound system yang masuk ke Polres Blitar Kota.
"Kalau soal pengajuan izin sampai saat ini belum ada. Dan kami dari kepolisian terus menjaga kondusifitas. Karena penyelenggara kalau terjadi kerusuhan pasti ada korban jiwa dan korban benda pasti kita minta pertanggung jawaban. Apalagi kalau sampai ada korban meninggal dunia," tegasnya.
Baca Juga : Siswa MAN 2 Kota Malang Balikkan Badan saat Dance Tampil di DBL
Bulan Agustus selalu identik dengan kegiatan karnaval yang memakai sound system. Terkait hal ini, Danang menyampaikan bahwa untuk karnaval sudah ada kesepakatan pembatasan penggunaan sound sistem.
“Sound system untuk karnaval tidak kami larang. Namun kami dari kepolisian menghimbau jangan sampai aktivitas sound system saat karnaval membuat warga terganggu. Termasuk soal rekayasa arus lalu lintas harus dipikirkan agar tidak menganggu pengguna jalan," pungkasnya.
