JATIMTIMES - Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah Sebelas Jawa Timur segera memugar Candi Gambar Wetan di Desa Sumberasri, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar. Pemugaran dilakukan setelah hasil kajian menemukan banyaknya potensi yang ada di candi peninggalan Kerajaan Majapahit tersebut.
Informasi yang diterima media ini, saat ini Balai Pelestarian Kebudayaan tengah melakukan tahapan pemugaran. Suyono, tim teknis pemugaran Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah Sebelas Jawa Timur mengatakan, pemugaran dilakukan di bangunan kedua dari Candi Gambar Wetan. Pemugaran yang dalam proses saat ini masuk tahap persiapan penggambaran dari fisik Candi Gambar Wetan.
Baca Juga : Patih Djojodigdo, Putra Kulonprogo yang Tampil Gagah Sebagai Bapak Pembangunan Blitar
"Jadi pemugaran mengikuti data. Rekonstruksi mengikuti data yang ada. Material yang hilang kami ganti dengan batu baru dan kami sesuaikan dengan ukuran aslinya. Batu yang hilang ada reliefnya kami ganti batu baru tapi tidak ada reliefnya," kata Suyono, Selasa (8/8/2023).
Suyono menambahkan, dengan pemugaran ini Balai Pelestarian Kebudayaan mempersiapkan sarana dan prasarana seperti kantor dan gudang penyimpanan. Sementara untuk bangunan candi, akan dilakukan pembongkaran satu per satu atau per lapis.
"Kami dari Balai Pelestarian Kebudayaan akan melakukan registrasi untuk memudahkan agar tidak mengalami kesulitan pengembalian," imbuhnya.
Pemugaran Candi Gambar Wetan akan dilakukan hingga bulan Desember 2023. Waktu hingga bulan Desember 2023 itu menurut Suryono hanya untuk satu bangunan candi, yakni candi kedua di Candi Gambar Wetan.
Berikutnya, pemugaran kami lakukan rekonstruksi sesuai data. Yang bentuk atasnya tidak tahu bentuknya akan kami bikin pola acak," jelasnya.
Baca Juga : Rayakan Kemerdekaan, Puluhan Penyelam Free Diver Kibarkan Bendera Merah Putih di Bawah Laut Situbondo
Lebih lanjut Suryono menyampaikan, berdasarkan eskavasi yang dilakukan, Candi Gambar Wetan terbagi tiga halaman. Halaman pertama ada bangunan, seperti pendapa yang di sebelah kiri dan kanannya masih utuh. Sementara halaman dua ada tapi tinggal pondasi. Kemudian halaman ketiga ada empat, paling selatan candi satu, paling utara candi dua, paling besar candi tiga, kemudian ada candi empat.
"Pemugaran candi dilakukan di candi dua saja. Karena batunya masih banyak maka akan diamankan di museum," pungkasnya.
