JATIMTIMES - Baru-baru ini di media sosial platform Twitter ramai keluhan salah satu pelanggan Kopi Tuku yang mengalami alergi gegara minum salah satu produknya. Keluhan itu disampaikan akun @WulanMega.
Dalam cuitannya, ia menceritakan telah berbelanja online di Kopi Tuku. Dalam pesanannya, ia telah menambahkan pilihan susu oat dengan harga Rp 12 ribu dengan harapan susu sapi di-upgrade menjadi oat milk. Namun ternyata kopi tersebut masih mengandung campuran susu sapi.
Baca Juga : Viral, RSUD Bangil Gelar Konser di Dekat IGD dan Poli Jantung, Netizen: Nalarnya Dimana?
"Buat yang kenal sama ownernya Tuku, tolong kasih lihat ini. Pesan kopi dengan oat milk (additional charge) bukan cuma buat gaya-gayaan. Kok malah masih dicampur susu sapi tanpa ada warning allergen ke customer. Barusan telpon dan terkonfirmasi memang masih dicampur susu sapi," tulis @WulanMega.
Pelanggan saat komplain ke pihak Kopi Tuku. (Foto: Twitter)
Menurut Wulan Mega, keluhan itu pun segera ditanggapi oleh pihak Kopi Tuku. Kopi Tuku mengaku salah dan meminta maaf atas kesalahan tersebut.
Pihak Kopi Tuku juga menyatakan ke depannya akan menginformasikan kepada pelanggan jika sebenarnya pihaknya tidak bisa menyediakan produk bebas susu sapi. Bahkan, pihaknya tidak akan menyediakan opsi susu pengganti (plant-based milks) dalam aplikasi mereka.
"Teman-teman, dari pihak Tuku sudah menghubungi saya, mengakui kesalahan dan meminta maaf. Ke depannya, apabila mereka tidak bisa menyediakan produk yang bebas susu sapi, mereka tidak akan menyediakan opsi susu pengganti (plant-based milks)," lanjutnya.
Permintaan maaf dari Kopi Tuku. (Foto: Twitter)
Wulan juga mencuitkan kasus serupa di Starbucks. Menurut cerita dia, pelanggan memesan kopi dengan susu nabati (vegan milk), namun ternyata kopi tersebut disajikan dengan whipped liquid yang mengandung produk susu.
Hal tersebut berarti menyimpulkan bahwa pengetahuan barista mengenai bahan-bahan yang dapat menyebabkan alergi masih minim.
Wulan pun meminta agar cafe shop serupa memberikan edukasi soal alergi bagi pelanggannya. "Edukasi dan pengetahuan yang mendalam mengenai bahan-bahan yang digunakan dalam produk mereka adalah hal yang sangat penting untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan pelanggan," jelas dia.
Baca Juga : Wisata ke Banyuwangi, Jangan Lupa Kunjungi Kampoeng Alpukat
"Bukan hanya masalah penambahan pilihan produk atau tanggung jawab pembeli untuk lebih teliti. Tetapi penjual juga harus mencantumkan peringatan alergen pada produk mereka," imbuh Wulan.
Lebih lanjut, Wulan menegaskan pelanggan memiliki hak untuk mengetahui apa yang ada dalam pesanan mereka agar dapat menghindari potensi risiko kesehatan.
Sontak unggahan itu pun menjadi kontroversi. Ada netizen yang menyalahkan pelanggan, namun ada juga membela pelanggan tersebut.
"Kayanya krn itu tulisannya add on ya bkn mengganti susu di komposisi utamanya. Alesan dl wkt sakit usus jarang jajan online kecuali pesen lgsg krn ini sih & kl pesen lgsg jg aku crewet bgt req tanpa ini itu, soalnya salah dikit akunya yg balik ke dokter," ujar @Myw****.
"Ga bisa gitu, emang grab cuman nyediain opsi UI textnya "add on". SOP harus ganti 100% oat milk ya udah bayar mahal 12rb gileeeeeeee aja," kata @samsar****.
"Dimana-mana kalau add on oatmilk ya susunya diganti oat milk alias upgrade susu," ungkap @Aaron****.