JATIMTIMES - Pemadaman listrik di Tulungagung akhir-akhir ini sering terjadi. Pemadaman yang terjadi di beberapa daerah itu ternyata akibat layang-layang nyangkut di kabel bertegangan tinggi.
Kepala PLN ULP Tulungagung Resma Dwi Pantri mengatakan pemadaman terjadi akibat layang-layang ini sudah sekitar 45 kali terjadi. "Sampai sekarang sudah 45 kali terjadi," kata Resma, Selasa (01/8/2023).
Baca Juga : Viral Dinkes Kabupaten Malang Nonaktifkan Ratusan Ribu PBID BPJS Kesehatan, Pemkab Beri Penjelasan
Selama tahun 2023 jumlah kejadian yang diakibatkan layangan ini paling tinggi di bulan Januari lalu. Saat itu, ada 12 pemadaman akibat layang-layang.
Hitungan 45 kejadian ini, lanjut Resma hanya di wilayah PLN ULP Tulungagung. Yakni Kecamatan Karangrejo, Ngantru, Sendang, Pagerwojo, Kedungwaru, Sumbergempol dan Kras.
Saat ditanyakan apa saja yang dilakukan untuk mengantisipasi kejadian pemadaman akibat layangan ini, Rema menunjukkan surat yang ditujukan ke Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Tulungagung.
"Tidak bermain-main layangan atau balon di bawah jaringan tenaga listrik, karena hal tersebut selain membahayakan jiwa, juga dapat menggangu kontuinitas aliran listrik kepada masyarakat," tulis Resma dalam surat imbauan ini.
Selain itu, isi surat kedua adalah untuk tidak main-main layangan dengan menggunakan tali kawat atau berbahan dasar logam. "Berisiko menyebabkan gangguan listrik dan aktivitas masyarakat yang menggunakan terganggu," imbuhnya.
Baca Juga : Pemkab Sidoarjo Gelar Pelatihan MSI untuk Ratusan Guru Matematika
Selain itu, manajer PLN ULP Tulungagung meminta agar layang-layang yang diterbangkan dibiarkan terbang tanpa kendali. Hal ini dimaksudkan guna mengurangi risiko agar layangan tidak terjatuh dan benangnya tergesek ke kabel listrik tegangan rendah dan menengah.
Surat imbauan ini dibuat pada tanggal 26 Juli 2023 lalu, diharapkan untuk menjadi perhatian semua pihak.