free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Viral Dugaan Aliran Sesat di Bandung, Pakar Geopolitik Timur Tengah: Bukan Ritual Penyembah Setan

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : A Yahya

31 - Jul - 2023, 17:37

Placeholder
Rekaman video yang beredar dugaan aliran sesat di Bandung. (Foto: Instagram)

JATIMTIMES - Belum lama ini, warga Kota Bandung dibuat heboh dengan dugaan  kegiatan penyebaran aliran sesat. Dugaan kegiatan sesat itu terekam kamera di wilayah Gegerkalong, Bandung, Jawa Barat. Salah satu akun yang mengunggah adalah akun Instagram @bdg.info. "Oh my god, astaghfirullahu aladzim. Itu mereka ibadah tau, nari woy," kata si perekam video sebagaimana dikutip dari Instagram @bdg.info.

Dugaan kegiatan penyebaran aliran sesat itu juga dikaitkan dengan aliran Syiah yang ada di Bandung. Bahkan hingga "Syiah" menjadi trending di Twitter. 

Baca Juga : Synergy of Harmony, KNPI Rayakan Ulang Tahun Emas di Kabupaten Blitar dengan Panggung Rakyat

Merespons hal itu, Analis Geopolitik Dina Sulaeman menjelaskan sebagai orang yang pernah bertahun-tahun tinggal di Timur Tengah, ia memahami kegiatan tersebut. Ia menegaskan bahwa dugaan itu bukan ritual penyembah setan. "Saya, sebagai orang yang pernah bertahun2 tinggal di Timur Tengah, sering blusukan ke sana-sini, langsung paham apa yang sebenarnya terjadi. Jadi... saya coba ceritakan apa yg saya tahu," jelas Dina Sulaeman melalui akun Twitternya @dina_sulaeman. 

Menurut Dina, kejadian itu sekitar 10 Muharam, sehingga diduga video itu adalah peringatan Asyuro. "Karena kejadiannya di seputar tgl 10 Muharam, sudah pasti itu peringatan Asyuro. Jadi, alah satu tradisi Asyuro (selain bagi2 minuman) adalah menyanyikan lagu/qosidah sedih (bhs Arab: "ma’tam") sambil memukul2 dada. Namanya tradisi, di Timteng emang kalau sedih, tradisinya memukul2 dada. Ada yg bilang, ga boleh itu," jelas Pengamat Timur Tengah tersebut. 

Hanya saja, dosen Hubungan Internasional (HI) Unpad tersebut menegaskan jika dirinya berbicara sebagai pakar geopolitik Timur Tengah, dan bukan ranahnya berbicara soal budaya itu boleh atau tidak boleh. "Soal boleh/ga boleh, ini diskusi bidang fiqih yak, bukan wilayah saya," tandas dia. "Setau saya, ulama2 di Timteng melarang aksi2 melukai diri yg dilakukan kelompok2 ekstrem; tapi sekedar menepuk2 dada, dibolehkan," imbuh dia. 

Lantas dia juga mencontohkan sebuah kelompok islam di Iran yang menyanyikan lagu di ruangan gelap dan memukul dada, melalui video. Dina juga menambahkan contoh video umat Syiah berada di makam Al Husain di Karbala, Irak. 

"Kalimat2 yg diucapkan adalah duka cita atas kematian Al Husain yang dibantai di Karbala. Bisa terlihat mrk bergerak ritmis, bareng2 menepuk2 dada. Kalau dibilang tarian, ya bisa jg kali ya, kayak tari Saman dari Aceh gitu," jelas dia. 

Baca Juga : Hilang Saat Mencari Drone Jatuh, Pengunjung Budug Asu Akhirnya Ditemukan Selamat

"Jadi jelas ya, bukan ritual penyembah setan. Emang sih, kalo belum tau budaya orang; blm pernah mempelajarinya di YT, atau blm jalan2 ke luar negeri, kadang jadi kuper&gampang berimajinasi aneh2. Yuk biasakan cari tahu dulu sblm berkhayal & melempar tuduhan, takut dosa euy," sambung keterangannya. 

Sebelumnya, viral di media sosial salah satunya diunggah @bdg.info yang memperlihatkan rekaman dari salah satu warga di sekitar area perkumpulan tersebut.

Seseorang merekam dari area lantai dua dan menampakkan aktivitas perkumpulan tersebut. Di mana ada sekelompok orang menggunakan lampu berwarna merah dengan melakukan gerakan cepat. Bahkan sang perekam bertanya-tanya apakah kelompok tersebut beribadah atau lari. Namun, menurut keterangan warga sekitar dan kabar yang tersebar, orang-orang yang berada dalam bangunan tersebut diduga merupakan jamaah Kabuyutan Gegerkalong Girang yang sedang merayakan hari Asyura.


Topik

Peristiwa aliran sesat kota bandung



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

A Yahya