JATIMTIMES - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang terus bergerak untuk membuat kawasan Kayutangan Heritage sesuai dengan konsep. Salah satunya dengan tidak adanya kabel yang melintang ataupun tiang provider di kawasan destinasi wisata ini
Sebagai informasi, wisata heritage merupakan sebuah perjalanan yang dikemas dengan mengunjungi tempat yang dianggap mempunyai sejarah yang penting bagi sebuah daerah atau Kota yang dapat menjadi daya tarik wisata.
Baca Juga : Satu Tahun Terkumpul Tabungan Rp 73 Juta, Kelurahan Sumbersari Santuni Ratusan Anak Yatim
Untuk mendukung konsep tersebut, Kayutangan Heritage juga harus sesuai dengan kawasan seperti tempo dulu alias tidak ada kabel yang melintang.
Wali Kota Malang Drs Sutiaji mengatakan bahwa kegiatan simbolik pemotongan kabel di Kayutangan Heritage merupakan komitmen Pemkot Malang untuk perapian. Agar kawasan Kayutangan Heritage benar-benar sesuai konsep.
“Dan kita sudah dua tiga tahun yang lalu minta supaya provider untuk merapikan, nah ini kita tengarai Telkom yang miliknya BUMN untuk memotong merapikan kabel diturunin semua dari area Masjid Jami' sampai rumah sakit (RSSA, red),” kata Sutiaji, Minggu (30/7/2023).
Dijelaskan Sutiaji, ada puluhan tiang yang nanti dipotong. Dan sesuai rencana, pada Agustus nanti tiang provider ataupun kabel sudah tidak ada di kawasan Kayutangan Heritage.
“Iya, itu kurang lebih ada 40 sekian, kurang lebih 50 tiang dipotong, dan Agustus sudah free, harapan kami itu diikuti oleh provider lain karena sudah kita siapkan kan, ducting-nya sudah kita siapkan dan nanti InsyaAllah kita sudah ada Perda ducting nanti,” beber Sutiaji.
Selain provider Telkom, Sutiaji menyebut ada sejumlah provider lain yang nantinya akan menanam kabel dan menghilangkan tiang provider nya. Bahkan, juga termasuk PLN yang nantinya juga dalam proses penurunan kabel, termasuk gardu.
Baca Juga : Bakar Sampah Pengaruhi Kualitas Udara, DLH Kota Malang Beri Pesan Masyarakat
“Ya itu saya sudah ngomong ke pak menteri kemarin, bahwa sebetulnya butuhnya dana Rp 10 miliar, itu bukan biaya nurunin, buat nempatin kalau itu harus ada gardu dibawah tanah juga, ya mudah-mudahan dibiayai oleh PLN, paling tidak sharing,” jelas Sutiaji.
Terpisah, General Manager Witel Malang at Telkom Indonesia, Sonny Hidayat mengaku bahwa pihaknya sangat mendukung program dari Pemkot Malang khususnya di kawasan Kayutangan Heritage. Bahkan, penurunan kabel sebenarnya dilakukan sejak tiga tahun lalu, namun terkendala covid-19.
“Sebenarnya sudah tiga tahun lalu, tapi terkendala covid-19. Nah sekarang sudah dilakukan penurunan kabel kurang lebih 10 ribu meter dan nanti Telkom juga meniadakan 49 tiang, 17 Agustus nanti boleh dicek semua sudah tidak ada, itu target kami,” beber Sonny.