JATIMTIMES - Sebuah rumah di Desa Tenggir, Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo ludes dilalap api setelah ditinggal pemiliknya mencari kacang tanah sawah, Rabu (26/7/2023). Sampai saat ini, Kamis (27/7/2023) belum diketahui pasti penyebab terbakarnya rumah tersebut.
Diketahui korban pemilik rumah, Sati (59) merupakan seorang janda yang hidup di rumah yang telah ditempatinya selama 40 tahun itu. Tragisnya dia harus merelakan rumahnya terbakar habis dalam beberapa jam saja.
Baca Juga : Bagaimana Keamanan Produk Gabag? Simak Penjelasannya!
"Saya di sawah cari kacang, lalu keponakan ngasih tahu kalau rumah saya terbakar sekitar jam 4 sore," ujar Sati sembari menahan air mata.
Sati mengaku tidak menyangka, bahwa rumah yang dibangun bersama mendiang suaminya itu terbakar tanpa penyebab yang jelas.
"Anak saya yang kedua, rumahnya di depan saya, katanya mencium bauh kabel terbakar, tapi dikira ada orang bakar sampah," ungkapnya.
Akibat kebakaran tersebut, sejumlah perabot seperti 2 tempat tidur, rombong bakso, dan kursi meja terbakar habis.
"Alhamdulillah masih diberi selamat saya, untuk sementara tinggal bersama anak dulu sampai selesai dibangun oleh bapak. Bupati, Karna Suswandi," tuturnya.
Saking bahagianya mengetahui rumahnya akan diperbaiki dan dibangun kembali oleh Bupati Kabupaten Situbondo, Sati berulangkali menyampaikan rasa terima kasihnya.
"Tidak mengira Bupati Karna turun langsung bantu saya, semoga kebaikan bapak Bupati dibalas oleh Allah," jelasnya.
Baca Juga : Persiapkan Pengaman Pemilu 2024, Polres Situbondo Beri Pelatihan Belasan Linmas Desa Duwet
Sementara itu, Bupati Kabupaten Situbondo, Karna Suswandi mengatakan bahwa dirinya akan menginstruksikan Baznas, BPBD serta Dinas Sosial untuk mengawal pembangunan kembali rumah korban hingga selesai.
"Sebagai Pemerintah, kami akan bantu warga yang mengalami musibah, melihat kondisinya seperti ini akan kita bantu bangun kembali rumahnya," ungkap Bupati Karna di hadapan sejumlah wartawan.
Untuk sementara, kata Karna Suswandi dirinya sudah menyerahkan langsung bantuan sembako dan sejumlah uang untuk kebutuhan sembari menunggu proses pembangunan selesai.
"Kami berharap proses pembangunannya bisa cepat selesai dan dimanfaatkan, sehingga fasilitas yang diberikat pemerintah kabupaten bisa langsung dinikmati manfaatnya," pungkasnya.