Tahun Baru Islam merupakan salah satu perayaan penting bagi umat Muslim di Indonesia. Dirayakan pada tanggal 1 Muharram dalam kalender hijriah, atau lebih dikenal sebagai malam 1 Suro, momen ini memiliki makna mendalam bagi umat Muslim yang ingin meningkatkan kehidupan spiritual.
Meskipun tak seterkenal Tahun Baru Masehi, tetapi kekhidmatan perayaan ini tetap mampu menggelorakan semangat dan cinta terhadap agama.
Baca Juga : Hindari 9 Bentuk Dusta Atas Nama Allah
Bagi umat Muslim, Tahun Baru Islam menjadi saat yang tepat untuk merefleksikan diri dan meningkatkan hubungan dengan Allah. Melalui ibadah dan doa, mereka memohon ampunan serta keberkahan untuk menghadapi tahun yang baru. Suasana kebersamaan dan persaudaraan antar sesama Muslim juga terasa semakin kuat pada perayaan ini.
Dilansir dari Indonesianfashionchamber.or.id berbagai daerah Indonesia, malam 1 Suro dipenuhi dengan tradisi unik yang memperkuat makna dari Tahun Baru Islam. Salah satu tradisi yang menjadi daya tarik tersendiri adalah hidangan khas yang disajikan khusus untuk menyambut Tahun Baru Islam.
Kuliner Tradisional dan Kelezatan Makanan Khas Tahun Baru Islam di Indonesia
Perayaan Tahun Baru Islam di Indonesia tidak hanya melibatkan kegiatan keagamaan, namun juga dimeriahkan dengan hidangan-hidangan lezat yang khas dan sarat makna budaya.
Berbagai sajian istimewa hadir untuk menyemarakkan momen sakral ini, di antaranya adalah Bubur Merah Putih, Bubur Suro, Tumpeng, Ayam Ingkung, Gunungan,Apem, dan Jenang 7 Rupa.
Satu hal lagi jangan lupa untuk Doa sebelum makan dan Doa sesudah makan saat menyantap hidangan khas ini agar keberkahan senantiasa memberkati kita semua. Langsung saja berikut hidangan yang tidak boleh kita lewatkan.
1. Bubur Merah Putih
Bubur Merah Putih adalah salah satu hidangan tradisional yang khas dan unik dalam perayaan Tahun Baru Islam di Indonesia. Hidangan ini memiliki daya tarik tersendiri karena tampilannya yang memukau dengan dua lapisan berwarna kontras, yaitu merah dan putih, yang menggambarkan nama Bubur Merah Putih itu sendiri.
Sementara itu, Bubur Merah Putih memiliki daya tarik yang unik dengan dua lapisan warna yang memukau. Lapisan atasnya berwarna putih murni, menggunakan beras ketan putih, sementara lapisan merahnya dibuat dari ketan hitam yang dicampur dengan daun pandan.
Tampilannya yang cantik dan cita rasanya yang lembut menjadikan Bubur Merah Putih sebagai hidangan istimewa saat perayaan Tahun Baru Islam tiba.
2. Bubur Suro
Saat momen Tahun Baru Islam tiba, Bubur Suro menjadi pilihan favorit umat Muslim untuk disajikan bersama keluarga dan kerabat terdekat. Hidangan ini tidak hanya memikat selera, tetapi juga menyimpan makna mendalam yang sarat dengan tradisi dan nilai kebersamaan.
Bubur Suro terbuat dari bahan dasar beras dan biji-bijian yang dimasak dengan santan kelapa, menciptakan cita rasa yang gurih dan lezat. Proses memasaknya dilakukan dengan hati-hati dan penuh keahlian agar bubur memiliki tekstur yang lembut dan kenyal.
Selain itu, bumbu-bumbu rempah pilihan juga ditambahkan untuk memberikan aroma dan rasa yang khas, membuat Bubur Suro semakin menggugah selera.
3. Tumpeng
Tidak kalah menggoda, Tumpeng menjadi hidangan yang mengundang selera. Nasi kuning disajikan dalam bentuk kerucut yang dielilingi oleh beragam lauk pauk seperti ayam, telur, sayuran, dan serundeng.
Proses penyajian Tumpeng menjadi momen yang berharga dan sarat dengan makna filosofis. Bentuk kerucut Tumpeng melambangkan gunung yang disakralkan sebagai simbol kedekatan dengan alam dan Sang Pencipta. Nasi kuning yang menggambarkan emas dan kekayaan adalah bentuk ucapan syukur dan harapan atas berkah yang diberikan oleh Tuhan.
Tumpeng bukan hanya sajian lezat yang menyenangkan lidah, tetapi juga memiliki nilai-nilai budaya dan sosial yang tinggi. Hidangan ini sering dijadikan pusat perhatian dalam acara adat, pernikahan, ulang tahun, dan juga perayaan Tahun Baru Islam.
4. Ayam Ingkung
Ayam Ingkung menjadi sajian wajib saat Tahun Baru Islam tiba. Ayam dimasak dengan bumbu khas dan santan kelapa hingga empuk, memberikan cita rasa mirip dengan opor ayam yang lezat. Hidangan ini melambangkan harapan akan kelimpahan dan keberuntungan di tahun yang baru.
Cita rasa dari Ayam Ingkung mirip dengan opor ayam, tetapi memiliki sentuhan berbeda yang memberikan keunikan tersendiri. Aroma bumbu dan santan yang harum semakin menggugah selera, membuat siapa pun yang menciumnya pasti tidak sabar untuk segera mencicipinya.
5. Gunungan
Baca Juga : Wajib Coba! Makan Durian Sepuasnya Sambil Barbecue Party di Vasa Hotel Surabaya
Sementara itu, Gunungan menjadi pemandangan menakjubkan dengan aneka hasil bumi yang diarak menjadi bentuk kerucut atau gunung. Gunungan berisi buah-buahan, sayuran, bunga, dan tumbuhan.
Namun, Gunungan bukan hanya sekadar sajian hiasan meja. Lebih dari itu, hidangan ini memiliki makna filosofis yang mendalam dalam perayaan Tahun Baru Islam. Bentuk kerucut Gunungan melambangkan gunung, yang dipandang sebagai tempat yang sakral dan dekat dengan Tuhan.
Melalui Gunungan, umat Muslim diajak untuk merenungkan dan menyadari betapa pentingnya menjaga alam dan lingkungan sebagai bagian dari wujud syukur atas nikmat-Nya.
6. Apem
Tak ketinggalan, Apem menjadi kudapan manis yang menggoda selera. Kue tradisional berbentuk bundar dan cekung ini terbuat dari tepung beras, santan kelapa, gula merah, dan ragi. Rasanya yang manis dan lembut.
Apem tidak hanya dikenal dengan teksturnya yang lembut dan cita rasanya yang manis, tetapi juga dengan tampilannya yang cantik. Biasanya, Apem akan dihias dengan taburan kelapa parut atau serutan kelapa yang memberikan tekstur yang berbeda. Hidangan ini juga sering dihiasi dengan irisan daun pandan untuk menambahkan kesegaran dan aroma yang khas.
7. Jenang 7 Rupa
Jenang 7 Rupa adalah hidangan istimewa yang menjadi ciri khas perayaan Tahun Baru Islam di Indonesia. Seperti namanya, Jenang 7 Rupa terdiri dari tujuh jenis jenang berbeda, setiap jenis jenang memiliki warna yang berbeda yang mencerminkan kekayaan budaya dan seni dalam negeri.
Proses pembuatan Jenang 7 Rupa memerlukan keahlian khusus dan ketelatenan untuk menciptakan setiap jenis jenang dengan sempurna. Bahan utama yang digunakan adalah beras ketan dan santan kelapa yang dicampur dengan gula, gula merah, atau berbagai bahan alami lainnya untuk memberikan variasi warna dan cita rasa pada masing-masing jenang.
Dengan beragam hidagan khas Tahun Baru Islam yang memukau, perayaan ini semakin meriah dan penuh makna. Kuliner tradisional Indonesia menjadi bagian tak terpisahkan dari momen bersejarah ini, mengingatkan akan kekayaan budaya dan kearifan lokal yang patut dilestarikan.
Kesimpulan
Semoga dengan mengenalkan tujuh makanan tradisional khas Tahun Baru Islam yang lezat dan sarat makna, kita semakin mencintai dan melestarikan kekayaan budaya Indonesia. Perayaan Tahun Baru Islam menjadi momentum yang berharga untuk mempererat tali persaudaraan dan kebersamaan dalam masyarakat Muslim.
Dalam keberagaman kuliner tradisional ini, mari kita bersama-sama merayakan momen sakral Tahun Baru Islam dengan penuh syukur dan kebahagiaan. Selamat menyambut tahun baru dengan penuh semangat, harapan, serta berbagai hidangan istimewa yang menyenangkan lidah dan menyentuh hati.
Jadikan momen bersejarah ini sebagai ajang untuk merenung, dan meningkatkan kualitas kehidupan spiritual. Semoga setiap hidangan yang disajikan tidak hanya memanjakan selera, tetapi juga menghadirkan kedamaian dan berkah dalam setiap langkah perjalanan hidup kita.
Mari terus lestarikan dan wariskan tradisi makanan khas Tahun Baru Islam kepada generasi selanjutnya. Dengan begitu, kekayaan budaya Indonesia akan tetap abadi dan menjadi sumber inspirasi bagi kita semua.
Selamat menyambut Tahun Baru Islam, semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat, berkah, dan kebahagiaan bagi kita semua. Amin.