JATIMTIMES - Persiapan menjelang Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 mendatang terus dilakukan. Termasuk bagi Ahmad Irawan, politisi Partai Golkar yang pada kontestasi legislatif tersebut, turut maju untuk bisa merebut kursi di Senayan.
Ahmad Irawan, pria kelahiran tahun 1989 ini mencalonkan diri sebagai Anggota DPR-RI, untuk daerah pemilihan (dapil) Jawa Timur 5. Yang meliputi 3 wilayah di Malang Raya. Yakni Kota Batu, Kabupaten Malang dan Kota Malang.
Baca Juga : Edukasi Politik, NasDem Banyuwangi Beber Mekanisme Penetapan Caleg
"Ini kontestasi politik kedua saya. Pertama saya ikut itu tahun 2019, tapi sepertinya belum berkesempatan lolos. Tahun 2024 ini saya coba maju lagi," jelas Irawan, Kamis (20/7/2023) malam.
Untuk itu, persiapan demi persiapan pun terus ia lakukan. Termasuk di Kota Malang, yang menjadi bagian dari dapil Jawa Timur 5. Salah satu yang dipersiapkan adalah penguatan infrastruktur pemenangan.
Irawan menyebut akan memperkuat struktur relawan atau simpul yang saat ini sudah ada. Dimana dalam hal ini, relawan yang telah ia bentuk akan dikuatkan dengan cakupan setiap tempat pemungutan suara.
"Jadi kalau di Kota Malang ini sepertinya, per TPS kami membutuhkan satu orang relawan. Itu yang akan kami kuatkan di masing-masing TPS," imbuh Irawan.
Untuk itu, setidaknya ada sebanyak dua ribu lebih relawan yang rekrut dalam mengawal perolehan suara pada Pileg 2024 mendatang. Hal itu mengingat bahwa dalam Pileg mendatang, jumlah TPS di Kota Malang kurang lebih ada sebanyak 2.400 TPS.
Irawan mengatakan, sebenarnya relawan tersebut sudah ia bentuk sejak lama. Sehingga, mendekati moment Pileg 2024 ini, dirinya hanya tinggal melakukan penguatan dan pematangan pada persiapannya.
Baca Juga : Mencari Pemimpin Demokratis Bagi Bangsa
"Jadi mungkin nanti istilahnya tinggal mengukuhkan saja. Tapi tidak seformal dalam sebuah acara pengukuhan, hanya untuk penegasan saja," tegas Irawan.
Menurutnya, sebuah kontestasi politik bukan hanya semata-mata bagaimana berupaya merebut hati masyarakat untuk menghimpun suara. Namun baginya, sebagai politisi dirinya juga merasa berkewajiban untuk mengedukasi bagaimana seorang anggota dewan bertindak sebagai wakil rakyat.
"Jadi bukan hanya sekadar janji (politik) saja yang kita lakukan. Karena apa, kita bisa menebar janji apapun saat sosialisasi, namun saat kita berhasil duduk di kursi dewan ternyata janji yang kita sampaikan tidak sesuai dengan ke-Komisi-an kita, ya bisa saja janjinya tidak terpenuhi," jelas Irawan.
Hal itu pula yang coba ia sampaikan dalam kesempatan sosialisasi yang dilakukan bersama anggota dan kader Partai Golkar di Kota Malang. Harapannya, hal itu juga bisa turut berkontribusi dalam mendulang suara yang diperoleh Partai Golkar di Kota Malang.