JATIMTIMES - Ada beberapa suku kanibal yang dikenal masih eksis hingga saat ini. Kehidupan mereka dinilai masih sangat tertinggal dari dunia modern dan hidup dengan mempertahankan tradisi serta ritual nenek moyang yang dianggap sakral.
Namun sangat menjijikkan dan menyeramkan jika dilakukan saat ini. Sebab mereka memakan daging manusia, bahkan dari kalangannya sendiri. Praktik kanibalisme ini dilaksanakan dengan beberapa alasan, mulai dari ritual keagamaan sampai kebutuhan yang mendesak.
Baca Juga : Pertunjukan Cosplay Singa Pesona Gondanglegi akan Mengawali Konser KLa Project
Praktik tersebut dianggap sebagai upaya untuk mendapatkan kekuatan dari orang yang mereka makan dagingnya.
Walaupun kegiatan ini telah dilarang oleh pemerintah setempat, tetap saja beberapa dari mereka masih mengonsumsi daging manusia.
Praktik kanibalisme tersebut bukanlah sebagai sesuatu yang baru, karena sudah terjadi sejak masa lampau. Berikut ini ulasan tentang suku kanibal di dunia, dilansir dari Twitter eradotid.
1. Sekte Hindu Aghori

Sekte Hindu Aghori. (Foto: Twitter)
Suku terasing di India ini viral pada 2017 lewat liputan CNN. Penulis Reza Aslan meliput langsung suku kanibal ini dan menunjukkan dengan jelas ia tidak nyaman serta takut saat salah satu anggota suku ini mengancam akan memenggalnya apabila ia terus bicara.
Suku/Sekte Aghori menolak konsep baik dan buruk. Mereka percaya dapat meningkatkan kesadaran diri sendiri saat melakukan hal yang dihindari orang lain, seperti makan daging manusia, menggunakan tengkorak manusia sebagai mangkuk, makan tinja sendiri dan berkeliaran telanjang.
Prinsip Aghori sederhana, mereka makan dan minum dari alam. Makanya, tak ada bedanya daging hewan dan manusia bagi mereka.
Biasanya, mereka mengambil mayat dari hilir Sungai Gangga, tempat berkumpulnya mayat-mayat yang keluarganya tidak mampu mengkremasi.
Namun, belakangan ini Aghori sudah tidak begitu terasing. Beberapa dari mereka ada yang memakai smartphone dan naik kendaraan serta berpakaian kalau ke tempat umum. Ketidaktakutan mereka akan kematian dan penyakit juga membuat mereka sering melakukan pengobatan alternatif.
Mereka melarang homoseksualitas. Namun, mereka mengizinkan seks dengan mayat.
2. Suku Asmat

Suku Asmat memakai tengkorak kepala musuk yang bantal tidur. (Foto: Twitter)
Lebih dekat dengan Indonesia, suku Papua Nugini ini memiliki reputasi sebagai kanibal. Mereka memburu musuh, kemudian saat musuhnya mati, tengkorak mereka dipakai sebagai alat memasak, mangkuk, atau bantal tidur mereka.
Wartawan Carl Hoffman menulis Suku Asmat akan mengambil otak musuhnya dan menyajikannya di daun. Otak itu kemudian dicampur dengan sagu, dibungkus daun, dan dimasak.
Selain reputasi mereka sebagai pemburu kepala, mereka juga punya reputasi sebagai "pemburu nama". Katanya, setiap orang di Asmat dinamai atas nama orang meninggal atau musuh yang dibunuh. Bahkan, seorang anak bisa baru punya nama di usia 10 tahun saat sukunya akhirnya membunuh seorang musuh dan membawa tengkoraknya kembali ke desa setelah mencari tahu namanya.
Pada tahun 1961, pewaris konglomerat Michael Rockefeller dari dinasti Rockefeller pergi ke Papua Nugini untuk menjelajah. Namun, kapalnya karam. Ia selamat dan berenang 10 mil ke daratan, ke wilayah suku Asmat. Ia tidak pernah terlihat lagi sampai sekarang.
Selain spekulasi dibunuh buaya, Michael dan krunya juga diperkirakan dibunuh dan dimakan Suku Asmat.
Namun, sejarah seram Suku Asmat sudah berubah. Bahkan, suku ini sudah tidak lagi mengasingkan diri dan bisa dikunjungi.
3. Suku Korowai

Suku Korowai. (Foto: Twitter)
Kali ini dari Indonesia, suku ini adalah tetangga Suku Asmat yang tinggal di wilayah Papua Barat sehingga masuk ke wilayah Indonesia. Namun, mereka lebih terasing daripada Asmat, masih teguh dengan ajaran tradisional leluhur mereka di tengah hutan hujan.
Orang-orang Korowai menghabiskan hari-hari dengan merawat rumah mereka yang terletak di atas pohon serta berburu makanan. Makanan mereka biasanya serangga hidup-hidup.
Baca Juga : Mencari Pemimpin Demokratis Bagi Bangsa
Usia harapan hidup mereka hanya sampai 50 tahun. Pengobatan mereka masih sederhana: herbal dan sihir.
Menurut mereka, anggota suku yang meninggal akibat penyakit itu meninggal disebabkan oleh "Khakhua", iblis berwujud manusia. Khakhua mengambil wujud anggota keluarga atau teman agar dapat menipu suku.
Sudah tradisi Korowai untuk membunuh terduga Khakhua dan memakan dagingnya. Daging Khakhua harus dimakan agar anggota suku lain yang masih hidup bisa aman.
Kini, populasi Korowai hanya ada sekitar 3000 orang.
4. Suku Sentinel

Suku Sentinel. (Foto: Twitter)
Suku ini jauh lebih terasing dari Korowai. Suku yang hidup di sebuah pulau di timur India ini benar-benar agresif pada orang luar dan langsung membunuh apabila ada yang datang. Oleh pemerintah India, kunjungan ke pulau tempat tinggal Sentinel dibuat ilegal.
Meskipun tidak takut membunuh manusia, Suku Sentinel tidak kanibal (atau setidaknya ini yang disimpulkan dari catatan antropologi yang terbatas, mengingat suku ini sangat tidak bisa didekati).
Dua nelayan yang terdampar di Pulau Sentinel dibunuh dengan cepat. Kemudian, saat pemerintah India mengirim helikopter untuk mengantarkan makanan dan meneliti, mereka diserang panah dan batu.
Mereka sudah tinggal terisolasi di pulau itu selama 60.000 tahun, dengan estimasi jumlah populasi 50 - 100 orang.
Pemerintah India membuat kunjungan ke pulau itu bersifat ilegal karena selain berbahaya, kontak dari manusia luar menaikkan risiko terbawanya penyakit ke orang-orang pulau yang tidak punya kekebalan tubuh. Bahkan, flu saja bisa mematikan bagi mereka.
Demikian beberapa suku kanibal yang terdapat di dunia. Semoga mengedukasi.