free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Kesehatan

BPJS Kesehatan Bayar Klaim Rp 113,47 Triliun untuk Penyelenggaraan Program JKN

Penulis : Tubagus Achmad - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

19 - Jul - 2023, 14:19

Placeholder
Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti saat memaparkan kegiatan Public Expose Laporan Pengelolaan Program-Laporan Keuangan (LPP-LK) BPJS Kesehatan tahun 2022, Selasa (18/7/2023). (Foto: Dok. BPJS Kesehatan)

JATIMTIMES - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan telah melakukan pembayaran klaim mencapai Rp 113,47 triliun untuk penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) selama tahun 2022.

Hal itu disampaikan Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti saat pemaparan kegiatan Public Expose Laporan Pengelolaan Program- Laporan Keuangan (LPP-LK) BPJS Kesehatan tahun 2022 di Jakarta, Selasa (18/7/2023).

Baca Juga : Tahun Baru Islam 1445H: Refleksi Hijrah dan Kemanusiaan

Ghufron menyampaikan, bahwa capaian pembayaran klaim sebesar Rp 113,47 triliun untuk penyelenggaraan Program JKN ini membuat BPJS Kesehatan sukses mempertahankan predikat Wajar Tanpa Modifikasi (WTM) selama sembilan kali berturut-turut atau 31 kali berturut-turut sejak PT Askes (Persero) berdasarkan standar audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia.

Hal ini menandakan bahwa kondisi keuangan dari BPJS Kesehatan, kinerja keuangan dan arus kas sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia berdasarkan hasil audit dari Kantor Akuntan Publik.

Artinya, seluruh pembayaran klaim untuk para peserta Program JKN yang sakit kepada rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya secara tepat waktu. Tercatat, BPJS Kesehatan mampu membayar klaim lebih cepat dari ketentuan.

Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) rata-rata ketepatan pembayaran adalah 12,3 hari kerja, sedangkan pada Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) selama 14,07 hari kalender.

Hingga tanggal 31 Desember 2022, terdapat 502,9 juta kunjungan pelayanan kesehatan. Hal itu termasuk kunjungan sakit dan kunjungan sehat atau setara dengan 1,4 juta kunjungan per hari. Selain itu, pemanfaatan skrining kesehatan selama tahun 2022 mencapai 15,5 juta pemanfaatan skrining.

Ghufron mengatakan, bahwa keberhasilan BPJS Kesehatan ini merupakan hasil dari kerja keras seluruh pihak di BPJS Kesehatan dalam memenuhi kebutuhan peserta Program JKN dalam mengakses layanan kesehatan yang berkualitas.

"Tentu hal ini juga didukung dari komitmen yang diberikan oleh mitra kerja BPJS Kesehatan dalam pemenuhan akses pelayanan kesehatan yang optimal," ujar Ghufron.

Pihaknya menyebut, tahun 2022 menjadi tahun yang mengesankan bagi BPJS Kesehatan dengan meningkatnya jumlah peserta Program JKN menjadi 248.771.083 jiwa. Angka ini menunjukkan pertumbuhan yang pesat dibandingkan dengan tahun 2021 yang berada di angka 235.719.262 jiwa.

Mantan Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Gadjah Mada (UGM) ini menyampaikan, bahwa capaian tersebut merupakan prestasi yang membanggakan bagi BPJS Kesehatan. Hal itu dikarenakan jumlah cakupan kepesertaan dapat dicapai dalam kurun waktu sekitar 10 tahun.

"Hal ini berbeda dengan negara-negara lain yang membutuhkan waktu puluhan tahun untuk mencapai capaian Universal Health Coverage (UHC). Apalagi dengan jumlah pegawai sekitar 9 ribuan, BPJS Kesehaan mampu melayani ratusan juta peserta JKN," jelas Ghufron.

Pria yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Kesehatan RI tahun 2011-2014 menyebutkan, bahwa peningkatan jumlah peserta Program JKN juga diiringi dengan pertumbuhan mitra fasilitas kesehatan.

Di tahun 2022, BPJS Kesehatan telah bekerja sama dengan 23.730 FKTP dan 2.963 FKRTL. Dengan jumlah pertumbuhan mitra fasilitas kesehatan, manfaat yang didapat juga sangat dirasakan penuh oleh masyarakat.

"Kami juga telah menerapkan layanan antrean online di FKTP sebanyak 21.335 dan di FKRTL sebanyak 2.779. Di FKRTL, kami telah memasang 2.631 display tindakan operasi dan 2.558 display tempat tidur untuk memberikan informasi yang lebih baik kepada peserta," ujar Ghufron.

Baca Juga : Kolaborasi dengan Kodim 0809, Pemkot Kediri Gelar Safari KB dalam Program TMMD KE-117

Selain itu, BPJS Kesehatan juga telah menghadirkan inovasi Uang Muka Pelayanan Kesehatan untuk menjaga keberlangsungan perputaran keuangan rumah sakit. Selama tahun 2022, BPJS Kesehatan telah memberikan dukungan kepada 333 fasilitas kesehatan dengan total biaya yang dikeluarkan mencapai Rp 5,4 triliun. Hal ini dilakukan sebagai upaya menghadirkan pelayanan yang prima bagi peserta Program JKN.

Ghufron mengatakan, bahwa komitmen dari BPJS Kesehatan dalam memperluas cakupan dan meningkatkan kualitas layanan juga terlihat dalam peningkatan penerimaan iuran kepesertaan.

Tercatat, hingga 31 Desember 2022, BPJS Kesehatan mencatat total penerimaan iuran peserta sebesar Rp 144,04 triliun. Jumlah ini menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan total penerimaan iuran kepesertaan di tahun 2021 yang berada di angka Rp 143,32 triliun.

"Peningkatan penerimaan iuran ini juga didukung oleh peningkatan jumlah kanal pembayanan yang telah mencapai 955.429 titik, yang terdiri dari kanal perbankan, non perbankan, hingga Kader JKN," beber Ghufron.

Lebih lanjut, pria kelahiran Blitar 61 tahun lalu ini menyampaikan, selaras dengan standar audit yang ketat, kondisi keuangan BPJS Kesehatan per 31 Desember 2022 telah memenuhi ketentuan dengan mencukupi 5,98 bulan estimasi pembayaran klaim ke depan. Angka ini dihitung berdasarkan rata-rata klaim bulanan selama 12 bulan terakhir sejak tanggal pelaporan.

Sementara itu, BPJS Kesehatan juga senantiasa berkomitmen untuk meningkatkan mutu layanan bagi peserta melalui inovasi berbasis digital. Inovasi berbasis digital juga telah dihadirkan untuk bisa memudahkan peserta mengakses informasi dan layanan kesehatan, dimulai dari Pelayanan Administrasi melalui Whatsapp (PANDAWA), Chat Assistant JKN (CHIKA), Voice Interractive JKN (VIKA), Aplikasi Mobile JKN hingga BPJS Kesehatan Care Center 165.

Menurutnya, dukungan dan kepuasan peserta Program JKN merupakan prioritas utama bagi BPJS Kesehatan. Pihaknya mengaku bahagia ketika melihat tingkat kepuasan peserta Program JKN yang meningkat.

"Tingkat kepuasan peserta meningkat yang berada di skor 89,62, dibandingkan dengan tahun 2021 yang berada di angka 87,63. Selain itu, tingkat kepuasan badan usaha juga mengalami peningkatan signifikan dari 86,56 di tahun 2021 menjadi 90,36 di tahun 2022," tutur Ghufron.

Untuk meningkatkan kualitas layanan, BPJS Kesehatan saat ini tengah menggaungkan upaya transformasi mutu layanan. Ghufron menyebut, pada tahun 2023 ini BPJS Kesehatan tengah fokus pada inovasi yang menjadi inti dari Program JKN. Di antaranya penerapan Janji Layanan JKN yang kini telah diimplementasikan di 23.255 FKTP dan 2.923 FKRTL.

Terbaru, BPJS Kesehatan telah merilis fitur I-Care JKN untuk memberikan kemudahan bagi dokter atau fasilitas kesehatan mengetahui riwayat pelayanan kesehatan peserta. Atas komitmen yang selalu diberikan untuk jaminan kesehatan para peserta Program JKN, BPJS Kesehatan berkali-kali mendapatkan penghargaan di tingkat nasional maupun internasional. Di antaranya ISSA Good Practice Awards, PR Indonesia, hingga MarkPlus Wow Brand.

"Kami berharap capaian yang telah diraih dalam pengelolaan Program JKN ini dapat terus memberikan manfaat yang nyata bagi peserta. BPJS Kesehatan akan terus berkomitmen dalam meningkatkan kualitas layanan dan berinovasi demi kepentingan kesehatan masyarakat Indonesia," pungkas Ghufron.


Topik

Kesehatan BPJS kesehatan BPJS kesehatan cabang malang jaminan kesehatan nasional



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Tubagus Achmad

Editor

Sri Kurnia Mahiruni