JATIMTIMES - Penemuan bangkai hiu paus di bawah jembatan Suramadu pada Senin (17/7/2023) menggegerkan warga sekitarnya. Dilihat dalam unggahan akun Instagram @bangkalanterkini, terlihat hiu paus tersebut terdampar di bawah jembatan Suramadu di sisi bagian Madura.
"Ada hiu paus mati di bawah jembatan suramadu," tulis keterangan video.
Baca Juga : Meneropong Keraton Plered, “Istana Air” yang Dibangun Raja Amangkurat I
Di bawah jembatan yang menghubungkan Surabaya dan Madura tersebut Hiu Paus ditemukan terdampar dalam kondisi mati. Terlihat, perairan yang dangkal di bawah jembatan tersebut membuat mamalia tersebut terjebak dan tidak bisa kembali ke perairan yang dalam.
Dengan posisi tak berdaya, hiu paus tersebut mengambang tersapu ombak lautan. Penemuan hiu paus itu membuat para warga mendatanginya untuk direkam. Terlihat beberapa pria yang sudah siap dengan ponselnya mendekati bangkai hiu paus itu.
Disebut hiu paus, sebab hingga berita ini tayang, elum diketahui secara jelas bangkai ikan besar tersebut hiu atau pun paus. Diketahui, hiu dan paus adalah jenis ikan yang berbeda. Hiu memiliki susunan kerangka tulang rawan yang lengkap, dilapisi kulit dermal denticles pada tubuhnya yang berfungsi untuk melindungi kulit mereka agar tidak rusak, terhindar dari parasit dan untuk menambah dinamika air.
Hiu memiliki tulang yang sangat ringan dan lentur karena terbuat dari tulang rawan muda walaupun terkadang tulang rawan pada ikan yang lebih tua akan mengalami pengapuran tulang sebagian.
Sedangkan Paus termasuk pada hewan mamalia mereka bernapas menggunakan paru-paru, ia memiliki tulang yang kaku. Disimpulkan bahwa kerangka paus lebih berat dibandingkan hiu.
Hingga kini belum diketahui secara pasti penyebab terdamparnya ikan tersebut. Namun untuk kematiannya, warganet menduga akibat perairan dangkal dan juga akibat memakan sampah.
"Makan sampah plastik bs jg," tulis @santo***.
Baca Juga : Minimalisir Kendaraan Berat Terperosok, Jurang Susuh Bakal Dilengkapi Pagar Pengaman
Sebagai informasi tambahan, berdasarkan laman Kementerian Kelautan dan Perikanan, Hiu Paus memang banyak ditemukan di perairan tropis hingga subtropis yang membuat spesies ini cukup mudah ditemukan di perairan Indonesia.
Beberapa daerah dengan kemunculan teratur setiap tahunnya adalah di Perairan Teluk Cenderawasih Papua, Talisayan Kalimantan Timur, Probolinggo Jawa Timur dan Botubarani Gorontalo.
Pada tahun 2000, hiu paus masuk dalam daftar merah untuk species terancam dengan populasinya diperkirakan sudah mengalami penurunan sebanyak 20-50% dalam kurun waktu 10 tahun atau tiga generasi.
Oleh karena itu bentuk upaya menjaga populasi Hiu Paus di Perairan Indonesia, sejak 20 Mei 2013 Hiu Paus telah dilindungi secara penuh berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.
Hal ini berarti segala bentuk pemanfaatan yang bersifat ekstraktif terhadap Hiu Paus, termasuk pemanfaatan bagian-bagian tubuhnya, telah dilarang secara hukum. Walaupun begitu, ancaman kehidupan Hiu Paus di perairan Indonesia masih ada melalui aktivitas perikanan dan pelayaran, baik secara sengaja maupun tidak.