JATIMTIMES - Masa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA/SMK sederajat di Kabupaten Bangkalan tuai polemik, pasalnya setiap proses PPDB sering terjadi pungutan liar (Pungli) di sejumlah sekolah.
Menurut hasil observasi yang dilakukan oleh Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kabupaten Bangkalan, ditemukan beberapa sekolah yang menentukan tarif mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 1,6 juta per siswa untuk pengadaan atribut sekolah.
Baca Juga : Pemprov Jatim Apresiasi Keseriusan Pemkab Malang tentang Sanitasi
"Hasil observasi kami di lapangan, untuk siswa perempuan tarif pembelian seragam kisaran Rp 1,6 juta, sementara untuk siswa laki-laki Rp 1,5 juta," jelas Syamsul Hadi, Ketua Cabang PMII Bangkalan, usai beraudiensi di kantor Cabang Dinas Pendidikan (CABDIN) Bangkalan, Kamis (13/7/2023).
Dari hasil temuannya tersebut, Pengurus Cabang PMII Bangkalan berniat untuk melakukan diskusi secara langsung dengan Kepala Cabang Dinas Pendidikan (CABDIN) Bangkalan, namun tidak ditemui.
Oleh sebab itu, PC PMII Bangkalan mengecam Kepala Cabang Dinas Pendidikan (KACABDIN) Bangkalan, yang tidak menemui itikad baik peserta audensi untuk membahas polemik Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang mengadu terhadap posko yang dibuka oleh PMII Bangkalan.
Kecaman tersebut lantaran Kacabdin hanya menugaskan staf bagian pelayanan untuk menemui peserta audensi yang bukan bidangnya dan tidak punya kapasitas tentang aduan masyarakat terhadap PMII Bangkalan.
"Kami peserta audiensi tidak membuka pembahasan apapun, karena kami hanya ditemui oleh Staf Pelayanan, sementara kami ingin bertemu dengan kepalanya," ucapnya.
Samsul berkata, kapasitas staf pelayanan tentu tidak akan mengerti tentang PPDB ini, yang ada nanti ujung-ujungnya yang bersangkutan berdalih akan disampaikan kepada Kacabdin. "Makanya kami tidak akan membuka pembahasan tanpa ada Kacabdin," tegasnya.
Baca Juga : Sinergi, BPJS Ketenagakerjaan dan Pemkab Tulungagung Lindungi Petani Tembakau
Selain itu, samsul menyebutkan bahwa pihaknya akan kembali lagi ke kantor Cabdin Bangkalan, dengan konten dan nuansa yang berbeda. Sebab, pihaknya serius dalam mengawal proses PPDB di Kabupaten Bangkalan.
"Kami akan kembali lagi kesini nanti tentu dengan konten dan nuansa yang berbeda, hal ini akan kami lakukan dalam minggu ini kalau bisa sebelum masuknya peserta didik," ungkapnya.
Sementara itu, Saiful Staf Pelayanan Cabdin Bangkalan mengungkapkan, bahwa dirinya hanya mewakili pimpinannya, sebab yang bersangkutan sedang ada acara keluarga di Jakarta.
"Kami mohonan maaf karena Ibu Kacabdin sedang tidak bisa menemui, karena masih ada acara keluarga di Jakarta," ucapnya.