JATIMTIMES - Di era kemajuan teknologi dan perkembangan ilmu kedokteran, peran apoteker dalam pelayanan kefarmasian semakin penting dan kompleks. Apoteker sangat membantu masyarakat dalam memperoleh layanan farmasi yang optimal.
Pentingnya Apoteker dalam bidang kefarmasian ini kian terungkap dalam kuliah tamu yang diselenggarakan Prodi Farmasi Fakultas Kedokteran Unisma dengan tema "Peran Apoteker dalam Pelayanan Kefarmasian di Apotek dan Rumah Sakit", beberapa waktu lalu di Gedung Al Asy’ari Prodi Farmasi FK Unisma.
Baca Juga : Erick Thohir Laporkan Konten Podcast Tempodotco "Manuver" ke Dewan Pers
Kuliah tamu dihadiri oleh seluruh mahasiswa dan dosen Prodi Farmasi Fakultas Kedokteran Unisma. Dua narasumber berkompeten dalam bidang kefarmasian dihadirkan, yakni Drs Bambang Sidharta MS Apt dan Andri Tilaqza MFarm Apt.
Dalam paparan materinya, Drs Bambang Sidharta MS Apt, menyampaikan tentang peran vital apoteker dalam layanan kefarmasian pada apotek, utamanya Swamedikasi. Peran apoteker bukan hanya sekedar dalam memberikan pelayanan informasi tentang obat yang dijual di Apotek, tetapi juga berperan dalam memberikan nasihat atau konseling ringan tentang kondisi kesehatan umum, baik itu perawatan diri, dan pencegahan penyakit.
Apoteker juga berperan dalam mengedukasi pasien tentang penggunaan obat dengan dosis yang tepat, adanya interaksi obat yang mungkin terjadi dengan obat lain atau kondisi kesehatan yang ada.
Dalam hal pengawasan, apoteker juga harus memberikan arahan terkait tingkat kepatuhan pasien dapat penggunaan obat sesuai dengan keluhan yang dialami. "Mereka secara rutin memantau dan memberikan nasihat kepada pasien tentang penggunaan obat secara konsisten, serta memberikan informasi tentang tanda-tanda efek samping yang perlu diperhatikan," jelasnya.
Dalam kuliah tamu itu, para peserta juga diberikan pemahaman tentang pentingnya swamedikasi yang aman dan bertanggung jawab. Apoteker memainkan peran vital dalam memastikan pasien memahami batasan dan kebutuhan dalam penggunaan obat-obatan bebas. Mereka memberikan rekomendasi yang tepat dan mengarahkan pasien untuk berkonsultasi dengan dokter jika gejala atau kondisi membutuhkan perhatian medis yang lebih lanjut.
Pemateri kedua, Andri Tilaqza MFarm Apt menyampaikan tentang peran apoteker dalam pelayanan kefarmasian di rumah sakit, terutama peran farmasi klinis. Dijelaskannya, farmasi klinis merupakan pendekatan pelayanan farmasi yang berfokus pada penggunaan obat secara individual, dengan tujuan mengoptimalkan keamanan dan efektivitas pengobatan pada setiap pasien. "Farmasi klinis berperan dalam tim interdisipliner di rumah sakit," jelasnya.
Baca Juga : Peringati Harganas ke-30, Pemkot Kediri Launching Sekolah Orang Tua Hebat
Lebih lanjut dijelaskannya, mereka bekerja sama dengan dokter, perawat, dan tenaga medis lainnya untuk memastikan penggunaan obat yang tepat, efektif, dan aman bagi pasien. Dalam kerja tim ini, farmasi klinis memberikan kontribusi yang berharga dalam beberapa aspek, antara lain: pengkajian resep, telaah obat, rekonsiliasi, penelusuran riwayat penggunaan obat, evaluasi penggunaan obat, pemantauan terapi obat dan monitoring efek samping obat.
"Kerjasama yang erat antara apoteker dan tim medis lainnya akan membangun sistem pelayanan kefarmasian yang unggul di rumah sakit," terangnya.
Pihaknya juga memberikan apresiasi atas digelarnya kuliah tamu ini. Sebab, hal ini semakin memperkuat kesadaran dan meningkatkan pemahaman akan pentingnya farmasi klinis dalam pelayanan kefarmasian di rumah sakit. "Keberadaan apoteker dengan keahlian farmasi klinis dapat meningkatkan efisiensi, keamanan, dan hasil pengobatan bagi pasien," pungkasnya.