JATIMTIMES - Belum lama ini, kabar soal Menteri BUMN Erick Thohir yang diduga memanfaatkan pegawai BUMN untuk menjadi buzzer-nya menyita perhatian publik. Kabar yang kali pertama diunggah oleh akun YouTube Tempodotco itu dianggap Erick Thohir merugikan dirinya.
Pada Kamis (13/7/2023), Ketum PSSI tersebut melaporkan konten podcast Tempodotco kepada Dewan Pers di Jakarta. Pengaduan Erick Thohir itu diwakili oleh Staf Khusus Menteri BUMN Bidang Komunikasi Nezar Patria dan asisten pribadi Erick Thohir Ratna Irsana.
Menurut Nezar, Erick Thohir merasa dirugikan dengan adanya konten tersebut. Pihaknya juga menilai podcast tersebut tidak memenuhi prinsip-prinsip kerja jurnalistik dan Kode Etik Jurnalistik. Sebab Erick Thohir menilai sebagian besar konten podcast tersebut tidak melalui tahapan verifikasi dan konfirmasi, sebagaimana diatur dalam Kode Etik Jurnalistik.
"Menurut Pak Erick konten itu tidak berimbang dan tidak menghadirkan beliau sebagai narasumber sebagai pihak terkait untuk memberikan keterangan secara berimbang," kata Nezar, dikutip Republika, Kamis (13/7/2023).
"Terutama karena perbincangan yang ada di dalam podcast itu mengarah kepada tudingan dan mengarah kepada fitnah, serta sarat dengan informasi-informasi yang tidak terverifikasi," sambung Nezar.
Menurut dia, podcast tersebut lebih mirip dengan gosip yang seharusnya berada di level percakapan ruang redaksi dan belum terverifikasi.
"Jadi katakanlah ini bahan mentah, gosip gitu, yang kemudian dikemas dan bentuk podcast. Bahan ini mestinya diverifikasi oleh mekanisme jurnalistik profesional, baru dapat dihadirkan kepada publik. Informasi yang tidak akurat dan belum terverifikasi itu menimbulkan kesan negatif kepada Pak Erick dan juga kepada BUMN," ujar Nezar.
Nezar menambahkan, pilihan untuk mengadukan konten tersebut ke Dewan Pers merupakan bentuk penghormatan Erick Thohir terhadap kebebasan pers. Sebab, jika diteliti, konten itu tidak hanya berpotensi melanggar Kode Etik Jurnalistik dan UU Pers, tetapi juga punya konsekuensi hukum sebagaimana diatur dalam UU ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik).
"Sebagai bagian dari komunitas media, Pak Erick berkomitmen merawat kemerdekaan pers. Beliau tak ingin mencederai kebebasan pers dengan mengkriminalkan produk pers. Meskipun jalur hukum terbuka, tetapi jalur itu tidak ditempuh oleh Pak Erick karena menganggap konten di Tempodotco itu adalah produk jurnalistik di bawah bendera Tempo Media Grup," kata Nezar.
Lewat pengaduan itu, kata Nezar, Erick Thohir berharap agar Dewan Pers dapat memproses pengaduan itu secara adil dan memberikan keputusan yang tepat. Dengan begitu, potongan konten Tempodotco yang telah diambil dan disebar oleh akun-akun lain di media sosial dapat dihentikan, karena menyuguhkan informasi belum terverifikasi dan berpotensi fitnah, serta tidak akurat untuk disajikan ke publik.
Sebelumnya, dalam podcast "Bocor Alus Politik" yang tayang di YouTube Tempodotco, tiga jurnalis Tempo yakni Raymundus Rikang, Stefanus Pramono, dan Francisca Christy Rosana tengah membahas soal "manuver Erick Thohir lewat PSSI dan BUMN yang tak disukai PDIP".
Di tengah-tengah percakapan itu, Stefanus mengatakan jika ada tim ranger Erick Thohir yang diberdayakan untuk mendukung dirinya, terutama di media sosial.
"Valid banget nih. Gue pernah lihat nih grupnya," sahut Francisca, dikutip YouTube tempodotco, Kamis (13/7/2023).
Baca Juga : Aksi Peduli Lingkungan, Polisi Tuban Bersihkan Sampah di Pantai dan Sungai
Jadi Francisca mengaku pernah melihat grup WhatsApp soal tim ranger pendukung Erick Thohir tersebut. Ia mengklaim melihat grup tersebut lantaran ada salah satu karyawan BUMN cerita ke dirinya.
"Bahwa di Kementerian BUMN itu mereka membentuk grup yang namanya Ranger Medsos. Isinya adalah karyawan BUMN dan karyawan Kementerian BUMN yang isinya milenial kayak gue gitu gen Z. Tidak semua dan barisan milenial," kata Francisca.
Nah, tugas dari grup Ranger Medsos, kata Francisca adalah memberikan komentar positif dan like di medsosnya Erick Thohir.
"Dan juga membentuk opini bahwa Kementerian BUMN, ketika dipimpin oleh Erick Thohir ini lumayan berjaya-lah, devidennya naik, keuntungan naik dan segala macam," ujar dia.
Artinya, tugas tim ranger itu adalah untuk memberikan impresi atau persepsi positif.
"Dan ketika sudah like dan komen itu dicapture ke atasannya. Gitu jadi sudah lapor pak," ujar dia.
Lantas Stefanus menanggapi pernyataan Francisca dengan menyebut jika selain didukung Buzzer, Erick Thohir juga ada pasukan organiknya di Kementerian BUMN.
"Gue gak tau ya siapa yang mengendalikan itu. Tapi bukan tidak mungkin itu, timnya Erick-kan. Orang yang ngasih info ini juga takut-takut," jelas Francisca.