free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Di Opening Ceremony ASCN 2023, Gubernur Khofifah: Seluruh Daerah di Jatim Siap Menuju Smart City

Penulis : M. Bahrul Marzuki - Editor : Dede Nana

13 - Jul - 2023, 01:15

Placeholder
Gubernur Jatim Khofifah

JATIMTIMES -  Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menghadiri pembukaan pertemuan tahunan keenam Asean Smart Cities Network (ASCN) 2023 yang diselenggarakan di Intercontinental Bali Resort Badung Bali, Rabu (12/7/2023). 

Di kesempatan itu, Khofifah menyatakan bahwa Jatim siap dan optimis mampu menghadapi sekaligus menjawab tantangan ke depan seiring dengan mulai banyaknya kabupaten kota yang secara bertahap telah bertransformasi menjadi smart city. Secara bertahap, ia meyakini bahwa 38 kabupaten/kota di Jatim siap untuk bertransformasi menuju implementasi smart city. 

Baca Juga : Ditargetkan Rampung Akhir 2023, Proyek Jalan Beton Desa Tropodo Waru Mulai Dipasang U-Ditch

"Beberapa kabupaten/kota di Jatim secara bertahap mulai bertransformasi menjadi smart city. Ini menjadi kebutuhan, karena perkembangan teknologi dan digitalisasi yang sudah semakin pesat. Sehingga layanan publik maupun sistem yang ada di pemerintah daerah harus berbasis teknologi,” tegasnya.

“Saya yakin seluruh kabupaten/kota di Jatim siap menjawab tantangan untuk menjadi smart city,” imbuhnya. 

Khofifah menambahkan, kesiapan Jatim menghadapi tantangan smart city harus dibekali dengan berbagai upaya yang nyata. Seperti terus melakukan sosialisasi dan edukasi terkait pemanfaatan digitalisasi di berbagai sektor mulai layanan pendidikan, kesehatan, kependudukan dan sebagainya.

"Tantangannya bukan sekedar jaringan dan jangkauan internetnya, tetapi juga literasi digital dari masyarakat itu sendiri serta keamanan cybernya," jelasnya.

Lebih lanjut Khofifah menjelaskan, kesiapan menghadapi tantangan smart city juga dilakukan dengan pemerataan jaringan infrastrukturnya. Sehingga di berbagai pelosok juga bisa mengakses internet dan pelayanan kependudukan di berbagai sektor juga terus bisa dimaksimalkan.

Untuk itu, Implementasi teknologi informasi adalah poin penting dari inisiasi smart city. Namun di sisi lain masih ada  daerah tertentu di Jatim dan di Indonesia yang masih belum bisa mengakses internet. 

"Ada beberapa yang memang masih bisa dilakukan dengan pendekatan hybrid dan ada yang memang masih harus manual karena ada di area  blank spot," tuturnya.

Khofifah menegaskan, ini menjadi PR bersama untuk diselesaikan. Pasalnya, tipologi masyarakat Indonesia yang terdiri dari empat macam yaitu masyarakat informatif, industri, agriculture dan pre-agriculture menjadi tantangan  tersendiri. 

"Ada masyarakat yang memang secara tradisional masih sangat kental. Maka upaya sosialisasi dan edukasi akan pentingnya internet dan digitalisasi harus diperkuat dan perlu effort luar biasa," jelasnya.

Tak hanya itu, Khofifah menyebut bahwa smart city perlu didukung dengan langkah-langkah inovatif yang dilakukan oleh ekosistem kota dalam mengatasi berbagai persoalan dan meningkatkan kualitas hidup manusia dan komunitas yang ada. 

"Oleh karenanya, dibutuhkan kajian menyeluruh agar konsep smart city di Jatim sesuai dengan keunggulan, potensi, dan tantangan khas daerahnya masing-masing," sebutnya.

Baca Juga : Hari Koperasi ke-76, Bupati Ngawi Ingin Komitmen Koperasi Lebih Baik 

Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) ASEAN Dr. Kao Kim Hourn menyampaikan, untuk mewujudkan smart city membutuhkan 3 poin penting. Pertama, sharing knowledge antara masyarakat dan pemerintah. Kedua, penguatan kerjasama dan fakta berdasarkan perencanaan dam manajemen tata kota. Terakhir, pentingnya kerjasama antara stakeholder terkait di bidang smart city bukan hanya di sisi teknologi.

"Jadi ketiga poin di atas yang harus diterapkan dalam penerapan smart and sustainable cities," terangnya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memaparkan, bahwa diperlukan teknologi dan penyebaran informasi yang merata di bidang pemerintahan agar Indonesia dapat menerapkan konsep smart cities.

"Ada daerah yang sudah handal memanfaatkan teknologi, ada yang masih hybrid. Kita perlu bekerja dengan lebih komprehensif dan merekrut tenaga-tenaga kerja muda yang ahli di bidang teknologi agar digitalisasi dapat berjalan efektif dan efisien," ungkapnya.

Lebih lanjut, Tito Karnavian menyebutkan daerah yang akan menerapkan smart cities memerlukan dukungan teknologi yang kuat melalui investasi di bidang infrastruktur digital. Apalagi, digitalisasi menjadi sorotan pemerintah pusat mengingat separuh populasi negara anggota ASEAN sudah bermukim di daerah perkotaan.

"Jadi infrastruktur digital yang memadai dapat mendukung pemerintah daerah dalam membuat keputusan dan kebijakan. Dan sebagai hasilnya menyokong penerapan smart cities," ujarnya.

Sebagai informasi, ASCN yang digelar di Intercontinental Resort Bali 2023 ini merupakan acara tahunan yang mengupas berbagai permasalahan perkotaan. Mulai dari transportasi, hunian, pelestarian lingkungan, dan ketentraman bahkan ketertiban masyarakat yang menjadi masalah klasik di kota-kota saat ini.

ASCN didirikan pada 8 Juli 2018 di Singapura sebagai platform kerja sama bagi kota-kota dari sepuluh Negara Anggota ASEAN yang dilakukan dalam mewujudkan pembangunan perkotaan yang cerdas dan berkelanjutan dengan menggunakan teknologi sebagai pendukung. 


Topik

Pemerintahan gubernur jatim khofidah indar parawansa smart city asean smart cities network



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

M. Bahrul Marzuki

Editor

Dede Nana