JATIMTIMES - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang M Nur Fuad Fauzi menyampaikan, sebanyak 1.434 Kepala Keluarga (KK) di wilayah Malang Selatan terdampak bencana banjir dan tanah longsor.
Fuad mengatakan, sebanyak 1.434 KK yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor tersebut terdiri dari 5.356 jiwa penduduk yang berada di enam kecamatan dan 42 desa. Selain itu, dari kedua bencana tersebut, satu orang meninggal dunia dan dua orang mengalami luka-luka.
Baca Juga : Karyawan BRI di Tulungagung Ditemukan Meninggal di Warung Kopi
"Ini update tanggap darurat banjir dan tanah longsor Kabupaten Malang per hari Selasa (11/7/2023) pukul 19.00 WIB, informasi akan mengalami perubahan sesuai dengan situasi dan kondisi," ungkap Fuad, Rabu (12/7/2023).
Untuk diketahui, bencana banjir dan tanah longsor terjadi akibat tingginya curah hujan yang mengguyur Kabupaten Malang pada Kamis (6/7/2023) hingga Jumat (7/7/2023). Akibatnya, sebanyak enam kecamatan terdampak banjir dan tanah longsor.
"Enam kecamatan itu yakni Sumbermanjing Wetan, Dampit, Ampelgading, Tirtoyudo, Gedangan dan Pagak," ujar Fuad.
Pihaknya menjelaskan, dari enam kecamatan yang terdampak, sebanyak empat kecamatan mengalami dampak cukup parah. Yakni di Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Ampelgading, Tirtoyudo, dan Gedangan.
Pihaknya pun membagi dampak bencana banjir dan tanah longsor dalam lima sektor. Di antaranya sektor perumahan, infrastruktur, ekonomi, sosial, dan lintas sektor.
Baca Juga : Pemilik @nasidaruratJogj Curhat Jadi Korban Revenge Porn, 8 Bulan Dapat Ancaman Mantan Klien
Untuk sektor perumahan, rusak ringan 1.404 unit, rusak sedang 13 unit, dan rusak berat 15 unit. Kemudian untuk sektor infrastruktur, rusak ringan 62 unit, rusak sedang 26 unit, dan rusak berat 21 unit.
Lalu sektor ekonomi, rusak ringan 2 unit, rusak sedang nihil, dan rusak berat 2 unit. Kemudian sektor sosial rusak ringan 5 unit, rusak sedang dan rusak berat nihil. Selanjutnya lintas sektor rusak ringan 3 unit, rusak sedang dan berat nihil.
Sementara itu, terdapat kebutuhan Mendesak yang dibutuhkan para korban terdampak banjir dan tanah longsor. Di antaranya, makanan pokok, alat kebersihan rumah tangga, terpaulin, makanan/pakaian/perlengkapan bayi, bronjong, jembatan darurat, alat berat, material bangunan, peralatan sekolah, peralatan tempat ibadah dan tenaga relawan pembersihan.