free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Kesehatan

6 Bagian Tubuh Ayam Ini Ternyata Tidak Baik Buat Kesehatan, Efeknya Bisa Ngeri

Penulis : Mutmainah J - Editor : Nurlayla Ratri

12 - Jul - 2023, 14:46

Placeholder
Ilustrasi ayam. (Foto dari internet)

JATIMTIMES - Ayam adalah bahan pokok masakan yang digemari oleh banyak orang. Hal itu disebabkan oleh harganya yang terjangkau dan juga mudahnya ayam diolah menjadi beberapa masakan.

Selain murah, daging ayam juga memiliki kandungan yang baik untuk menutrisi tubuh.

Baca Juga : Rekomendasi Mobil Bekas Murah, Harga di Bawah 100 Juta 

Proteinnya yang tinggi, ditambah vitamin serta mineral di dalamnya baik untuk kesehatan tubuh.

Bahkan menurut beberapa penelitian, mengonsumsi ayam bisa membantu mengontrol kadar kolesterol, tekanan darah, serta mengurangi risiko kanker.

Meski demikian, perlu diketahui jika pada tubuh ayam ada beberapa bagian yang tidak bisa dikonsumsi oleh manusia dalam jumlah yang banyak.

Dikutip dari akun Tiktok @arikusumo, beberapa bagian tubuh ayam itu di antaranya:

Leher Ayam

Pada bagian leher ayam ini terdapat kelenjar getah bening berbentuk seperti benjolan kecil yang fungsinya untuk membantu mengikis bibit penyakit pada ayam. Bagian ini menyimpan banyak bakteri dan juga kuman.

Kepala Ayam

Selanjutnya ada kepala ayam. Pada umumnya, para peternak ayam memberi makan unggas dengan bahan-bahan kimia dan memiliki kandungan logam. Yang mana kandungan itu seiring berjalannya waktu akan menumpuk di otak ayam sehingga membuat kepala ayam sangat berbahaya jika dikonsumsi secara berlebihan.

Buntut atau Brutu Ayam

Buntut atau brutu ayam banyak digemari karena merupakan bagian paling berlemak dan gurih. Sayangnya, bagian ini enggak baik untuk dikonsumsi karena menjadi pusat berkumpulnya kelenjar getah bening yang fungsinya untuk melumpuhkan bakteri dan virus serta zat karsinogen.

Tidak semua zat berbahaya tersebut bisa terurai dengan sendirinya, sehingga masih mengendap di dalam brutu ayam.

Sayap Ayam

Baca Juga : Rendam Kaki Dalam Air Garam Ternyata Banyak Manfaatnya, Bisa Buang Energi Negatif?

Ayam selalu disuntik dengan hormon, dan suntikan itu biasanya dilakukan pada sayap ayam. Oleh karenanya, sayap ayam menjadi bagian pertumbuhan zat-zat berbahaya. Sisa obat dari suntikan hormon itu bisa mematikan berbagai nutrisi daging sehingga menimbulkan risiko kanker.

Jeroan Ayam (usus, hati dan ampela)

Usus ayam seringkali dijadikan sate atau dimasak bersamaan dengan bagian ayam lainnya. Namun, usus ayam sebaiknya tidak dimakan karena usus termasuk organ pencernaan dan paling rentan terkontaminasi bakteri.

Jadi jika tidak segera dibersihkan setelah disembelih, usus termasuk bagian ayam yang tidak layak dikonsumsi. Ketika mengonsumsi usus, pastikan sudah mencucinya hingga benar-benar bersih, karena bakteri didalamnya dapat memicu masalah pencernaan seperti diare.

Sementara organ hati merupakan salah satu organ penting bagi tubuh untuk menetralisir racun yang masuk ke tubuh.

Sehingga sisa racun yang tertinggal di hati dan menimbulkan risiko kolesterol, jantung, dan juga kanker.

Kulit Ayam

Kulit ayam mengandung antibiotik, hormon, dan toksin yang larut dalam lemak kulit. Kandungan lemak tersebut mudah menyatu ke dalam kulit sehingga meningkatkan lemak di kulit.

Kandungan lemak yang meningkat itu mengakibatkan obesitas, meningkatkan kolesterol yang buruk bagi kesehatan tubuh.

6 bagian tubuh ayam di atas boleh-boleh saja untuk dikonsumsi. Namun harus diperhatikan jumlah konsumsinya agar tidak menimbulkan efek yang buruk bagi tubuh.


Topik

Kesehatan ayam sehat cara mengolah ayam yang baik sayap



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Mutmainah J

Editor

Nurlayla Ratri