JATIMTIMES - Mayoritas personel gabungan yang dilibatkan dalam pencarian terhadap tiga dari lima korban hilang di Pantai Jembatan Panjang Tanjung Sirap, dinyatakan dalam kondisi kesehatan yang prima.
Kepastian tersebut disampaikan oleh Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Malang Kolonel Laut (KH/W) Dewi Lestari, saat meninjau posko kesehatan yang disediakan oleh Lanal Malang pada Senin (10/7/2023).
Baca Juga : Jika 7 Hari Korban Pantai Jembatan Panjang Tak Ditemukan, Pencarian Kemungkinan Akan Diperpanjang
"Ini kan merupakan tanggungjawab dari TNI AL, dalam hal ini Lanal Malang. Di mana wilayah kerjanya termasuk Pantai Jembatan Panjang Tanjung Sirap," tuturnya saat ditemui di sela agenda peninjauan posko kesehatan di Pos Induk Pencarian, Senin (10/7/2023).
Dari pantauan di lokasi, sejumlah personel gabungan yang terlibat dalam pencarian, secara bergantian dicek kondisi kesehatannya oleh petugas Posko Kesehatan yang diadakan oleh Lanal Malang.
"Sehingga dengan adanya kejadian ini menjadi perhatian juga bagi kita. Saya selaku Danlanal Malang datang bersama tim, untuk memberikan support kepada para kru dari tim SAR," jelasnya.
Setelah menjalani cek tensi, sejumlah personel gabungan akan direkomendasi untuk mendapatkan suntikan vitamin C secara gratis. "Memberikan vitamin C dan pengecekan kondisi mereka, dengan harapan kondisi mereka sehat, staminanya kuat, bisa mencari para korban yang sudah tiga hari ini dilaksanakan oleh tim SAR," imbuhnya.
Sekedar informasi, Kantor SAR Surabaya menyebut sedikitnya ada 100 personel gabungan yang dikerahkan guna mencari keberadaan para korban. Dari personel yang terlibat, mayoritas dari mereka yang sudah menjalani pengecekan dinyatakan sehat.
"Sudah ada beberapa yang melakukan pemeriksaan tensi dan pemberian suntikan vitamin C. Stamina mereka luar biasa, memang ada beberapa yang tensinya tinggi, mungkin sudah bawaan. Tapi mayoritas mereka sehat semuanya dan bisa untuk melaksanakan tugas sampai tujuh hari ke depan," terangnya.
Jika nantinya memang ada personel yang dinyatakan tidak sehat, Dewi mengaku akan berkoordinasi dengan pihak terkait agar yang bersangkutan mendapatkan penanganan medis. Sedangkan tugasnya, sementara bisa digantikan oleh personel lainnya.
"Manakala tim SAR ini ada yang sudah kelelahan dan tidak mungkin bisa melanjutkan pekerjaannya atau tugasnya, akan digantikan dengan yang lain. Di wilayah ini, relawan yang berperan dalam pencarian luar biasa. Tanpa diminta, mereka dengan sukarela ikut membantu untuk bisa berusaha mencari tiga korban yang belum ketemu," timpalnya.
Dengan beberapa pertimbangan, lanjut Dewi, Posko Kesehatan akan disiagakan di Pos Induk Pencarian yang ada di Pantai Jembatan Panjang Tanjung Sirap. "Kebetulan kali ini kami pusatkan di Posko Pusat ini, karena ini adalah Posko Induk. Di mana setiap kru berangkat dan kembali berada di titik ini. Sehingga kita pusatkan di sini agar lebih mudah, dari pada kita yang harus mendatangi tiap pos," ujarnya.
Dewi berharap, dengan adanya Posko Kesehatan yang disiagakan oleh Lanal Malang, bisa membantu kinerja para personel gabungan dalam mencari keberadaan para korban. "Kita berharap dengan kegiatan ini, dengan kerja sama tim SAR gabungan ini, korban bisa segera ditemukan. Para kru tim SAR dalam kondisi yang fit dari awal pencarian sampai selesai nanti dalam keadaan sehat," pungkasnya.
Sebagaimana diberitakan, identitas kelima korban yang dilaporkan sempat hilang terseret ombak pada Sabtu (8/7/2023) tersebut, satu diantaranya bernama Ana Brieva Ramirez. Perempuan 24 tahun itu merupakan warga negara Spanyol.
Sedangkan satu warga negara asing (WNA) lainnya yang juga dikabarkan hilang bernama Jana Olivia Soland. Perempuan 24 tahun itu merupakan warga negara Swiss.
Sementara itu, untuk tiga korban lainnya merupakan warga negara Indonesia (WNI). Ketiganya masing-masing diketahui bernama Made Indra, Bayu, dan M Ruspandi alias Pendik.
Dari kelima korban tersebut, dua diantaranya telah ditemukan dalam keadaan selamat. Mereka adalah korban atas nama Pendik dan WNA asal Spanyol.
Sementara itu, untuk ketiga korban lainnya masih dalam pencarian. Memasuki hari ketiga, proses pencarian diperluas. Total ada sekitar 100 personel gabungan yang dilibatkan dalam pencarian.
Guna memaksimalkan proses pencarian, penyisiran udara juga dilakukan. Dari pantauan media online ini di lokasi, pesawat, helikopter, hingga drone juga turut dikerahkan untuk melakukan penyisiran melalui udara.