JATIMTIMES - Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang optimis bahwa revitalisasi Pasar Besar bisa direalisasikan segera. Meskipun beberapa waktu lalu, DPRD Kota Malang menyebut bahwa rencana revitalisasi Pasar Besar terancam gagal lantaran tak masuk agenda prioritas dari Kemen PUPR.
Sebab menurut Kepala Dinas Diskopindag Kota Malang Eko Sri Yuliadi, hingga saat ini pihaknya masih intens melakukan komunikasi dengan Kementerian PUPR. Tujuannya, agar revitalisasi pasar bisa segera terlaksana.
Baca Juga : Meski Belum Pindah, Selamatan Pindah Syarat Dilakukan Pedagang di Pasar Induk Among Tani
"Ini tinggal menunggu pusat. Kami optimis bisa direalisasikan. Kami masih intens melakukan komunikasi dengan pusat. Kami masih melakukan komunikasi, jadi masih kami upayakan," ujar Eko.
Apalagi dalam hal Pasar Besar, menurutnya Diskopindag telah melakukan kajian mendalam. Mulai kajian teknis, kajian sosial dan kajian ekonomi. Secara umum, dari kajian yang dilakukan menurutnya Pasar Besar memang perlu dilakukan. Sebab dari kajian teknis, kondisi Pasar Besar diketahui banyak mengalami kerusakan fasilitas.
Pantauan di lokasi pada lantai 1, kerusakan terjadi pada beberapa bagian atap. Selain itu lantai juga banyak yang terkelupas. Kondisi itu, membuat sejumlah titik menjadi becek saat kondisi tertentu. Hingga membuat kesan kumuh.
"Kemudian dari kajian sosial, masyarakatnya. Ya memang di tengah dan belakang pasar itu kondisinya sangat memprihatinkan, gelap dan sebagainya. Sehingga, komunikasi sosial, transaksinya, para pedagangnya kan sudah gak nyaman dengan kondisi pasar seperti itu," terang Eko.
Sementara berdasarkan kajian ekonomi, kondisi tersebut berpotensi dapat menurunkan omzet para pedagang Pasar Besar. Untuk itulah menurutnya persoalan yang ada di Pasar Besar Kota Malang harus segera dipecahkan agar para pedagang benar- benar terfasilitasi.
Baca Juga : 301 Atlet UB Diberangkatkan ke Pomprov 2023, Warek III: Raih Juara Sebanyak-banyaknya
Eko menyampaikan bahwa rencana revitalisasi Pasar Besar Kota Malang itu telah diusulkan ke Kementerian PUPR RI dengan anggaran sekitar Rp 480 miliar.
"Anggaran itu untuk revitalisasi fisik dan non fisik. Pada revitalisasi non fisik, ekonominya harus diperbaiki dan harus lebih baik. Pendapatan harus naik," pungkas Eko.
