JATIMTIMES - Uztaz Hanan Attaki melihat ada potensi dan peluang yang sangat luar biasa pada keberadaan kalangan milenial atau pemuda yang ada di Kota Malang. Hal itu ia sampaikan saat berdialog dengan sejumlah tokoh dan ulama di NK Cafe pada Senin (3/7/2023) pagi.
Menurut ustaz asal Banda Aceh ini, potensi tersebut sudah nampak dilihat dari beberapa hal. Salah satunya predikat yang melekat di Kota Malang sebagai kota pendidikan. Dimana menurutnya, ada banyak perbedaan yang ia anggap sebagai sebuah peluang untuk dikembangkan.
Baca Juga : Gagas Kolaborasi di Malang, Uztaz Hanan Attaki Dialog dengan Sejumlah Tokoh dan Ulama
"Artinya banyak heterogen sekali. Banyak percampuran budaya dari berbagai daerah berkumpulnya di Malang. Itu adalah potensi kolaborasi yang sangat bagus, dan itu adalah modernitas yang luar biasa. Malang punya potensi besar," ujar Ustaz Hanan.
Dirinya menilai, yang perlu dilakukan untuk kalangan pemuda di Kota Malang adalah membangun awareness agar mau berkarya untuk bangsa. Jadi bukan hanya sekadar hijrah dan mengikuti kegiatan keagamaan saja.
"Tinggal dibangun awareness untuk berkarya buat bangsa saja. Jadi jangan hanya hijrah, ngaji di masjid, lalu pulang ke rumah setelah dia hijrah, apa yang bisa diberikan untuk indonesia," jelasnya.
Ustaz yang sudah banyak dikenal oleh kalangan milenial ini menilai, hijrah merupakan kebutuhan pribadi masing-masing setiap manusia, termasuk di dalamnya adalah seorang pemuda. Namun menurutnya tak berhenti disitu saja, artinya, hijrah yang dilakukan harus bisa memberikan dampak positif bagi sekitarnya.
"Hijrah itu kan kebutuhan dia (pemuda), setelah hijrah (harus bisa) menjadi orang yang impact full kepada sosial lingkungan masyarakat. Itu lah yang menjadi tujuan hijrah. Jadi harus bermanfaat bagi agama dan negara," terangnya.
Baca Juga : Dipanggil Kejagung soal Korupsi BTS, Menpora Dito Lapor Mensesneg: Takut Ganggu Isu Nasional
Sementara itu, dalam dialog yang ia lakukan bersama sejumlah tokoh dan ulama tersebut, muncul sebuah gagasan untuk membangun sentra bagi kalangan pemuda. Yang di dalamnya juga akan digunakan sebagai media dakwah dengan memadukan culture yang berkembang di kalangan pemuda Kota Malang.
"Kalau ke Malang lagi tahap diskusi, kita akan coba diskusikan ide, nanti juga mau bikin skatepark. Jadi untuk anak-anak muda yang suka dengan street culture, bisa jadi salah satu tempat street culture di Jatim. Kalau di dunia anak muda skatepark itu seperti ka'bah," pungkasnya.