JATIMTIMES-Pembangunan di Kota Blitar kembali menggeliat pasca berakhirnya pandemi Covid-19. Terkini, program pembangunan di Kota Blitar berjalan secara gotong royong dengan hadirnya program RT Keren yang digagas Wali Kota Blitar Santoso.
Program RT Keren ini berasal dari APBD dan dijalankan oleh seluruh elemen masyarakat di tingkat RT di seluruh wilayah Bumi Bung Karno.
Baca Juga : Diikuti 177 Peserta se Jatim, Ajang BBCC Resmi Digelar Meriahkan Hari Bhayangkara
Setahun berjalan, hadirnya program RT Keren benar-benar mengubah wajah Kota Blitar dari tingkat paling bawah. Masyarakat Kota Blitar di seluruh RT begitu antusias dan menjalankan program ini secara gotong royong dengan penuh semangat.
Terkini di Kelurahan Tlumpu Kecamatan Sukorejo, warga RT 3 RW 4 menyelenggarakan pelatihan membuat tas dan dompet Program RT Keren Non Fisik 2023. Pelatihan yang berlangsung dua hari, Sabtu-Minggu (1-2/7/2023) dipusatkan di SMKN 3 Kota Blitar dengan diikuti peserta dari kalangan perempuan dan ibu rumah tangga.
Ketua Pokmas Gerapat Kelurahan Tlumpu Dedit Agung Dwi P menyampaikan, pelatihan membuat tas dan dompet dari program RT Keren Non Fisik ini diselenggarakan atas usulan dari masyarakat. Usulan ini direalisasikan karena salah satu potensi di RT 3 RW 4 Kelurahan Tlumpu adalah ibu-ibu yang menyukai jahit menjahit. Bahkan, beberapa dari kalangan ibu-ibu di wilayah setempat telah memiliki mesin jahit.
“Di RT 3 RW 4 ini bahkan sudah ada ibu-ibu yang memiliki mesin jahit dan sudah menjahit. Dan harapan kita, beberapa ibu-ibu yang sudah mahir menjahit ini bisa membagikan ilmunya kepada peserta yang lain untuk bisa mengembangkan diri melalui pelatihan pembuatan tas dan dompet ini,” kata Dedit, Minggu (2/7/2023).
Pelatihan yang digelar ini bukan hanya seremonial semata. Diharapkan setelah pelatihan ini selesai, ibu-ibu dari RT 3 RW 4 bisa mengembangkan ilmu yang diperoleh untuk mendongkrak ekonomi keluarga. Pelatihan ini peserta dilatih membuat tiga produk, masing-masing dua dompet dan satu tas dengan model kekinian atau model terbaru.
“Dan juga kita ingin hasil karya ibu-ibu ini bisa dipamerkan. Karena akhir-akhir ini, banyak event di Kota Blitar. Seperti Blitar Djadoel, event-event yang lain dan juga di akhir tahun nanti ada pameran RT Keren. Kita ingin nanti hasil karya tas dan dompet ini bisa dipamerkan disana,” terang Dedit.
Pelatihan membuat dompet dan tas ini, RT 3 RW 4 Kelurahan Tlumpu bekerjasama dengan SMKN 3 Blitar. Menurut Dedit selaku Ketua Pokmas Gerapat, pihaknya bekerjasama dengan SMKN 3 Blitar karena sekolah kejuruan ini memiliki peralatan yang komplet untuk praktik pembuatan tas dan dompet. “Karena untuk praktiknya, satu orang harus menghadap satu mesin jahit. Dan kita di kampong itu ada keterbatasan alat. Oleh sebab itu peserta pelatihan kita bawa ke SMK,” jelasnya.
Disamping peralatan lengkap, SMKN 3 Blitar memiliki tenaga ahli yang sudah diakui kualitas dan sepak terjangnya di dunia fashion. Para tenaga ahli ini ikut tampil menjadi narasumber di pelatihan yang digelar oleh RT 3 RW 4 Kelurahan Tlumpu.
“Bahkan beliau-beliaunya (tenaga ahli SMKN 3) ini merupakan perancang busana untuk Blitar Ethnic Carnival yang akan digelar pada pertengahan bulan Juli ini. Inilah mengapa kami dari pokmas menjadikan SMKN 3 ini sebagai rujukan. Dan SMKN 3 ini akan selalu memberikan bimbingan kepada peserta yang mengikuti pelatihan, pasca pelatihan aka nada monitoring dari mereka,” lanjut Dedit.
Kerjasama menyelenggarakan pelatihan ini disambut baik oleh civitas academica SMKN 3 Blitar. Ketua Jurusan Tata Busana SMKN 3 Blitar Elis Nurunsudah mengatakan, SMKN 3 senang ikut berkontribusi ikut membangun Kota Blitar dengan terlibat di program RT Keren.
Baca Juga : Kenapa Meja Check In Tutup 30 Menit Sebelum Pesawat Take Off? Begini Penjelasannya
“Kami senang bisa ikut terlibat dalam pembangunan masyarakat. Ini merupakan bukti dari akademik ikut serta dalam pembangunan di Kota Blitar. Dan Alhamdulilah, dari Kelurahan Tlumpu kami melihat responnya sangat positif dan pesertanya sangat antusias,” kata Elis.
Pelatihan yang digelar kali ini peserta dari RT 3 RW 4 Kelurahan Tlumpu mendapatkan materi secara bertahap. Pola model pelatihan ini diterapkan karena ibu-ibu yang menjadi peserta masih tergolong pemula di bidang jahit menjahit.
“Dalam pelatihan ini, materi untuk mahir, pemula itu kita sesuaikan. Karena mayoritas masih pemula, maka materi yang kita berikan bertahap, dimulai dengan pengenalan mesin jahit dulu, lalu dompet yang gradenya lebih mudah dan kita lanjut praktek di tingkat yang lebih tinggi levelnya,” jelasnya.
Para peserta pelatihan mengikuti kegiatan ini dengan semangat dan penuh keceriaan. Ninik Indrawati, salah satu peserta menilai keterampilan membuat tas dan dompet membutuhkan teknik menjahit secara detail. Iajuga berharap dengan pelatihan ini kedepan ibu-ibu di RT 3 RW 4 bisa berkembang menjadi sumberdaya manusia yang berkualitas.
“Dengan pelatihan ini kita jadi mengerti prinsip-prinsip dasar menjahit tas dan dompet. Kita juga bisa mengaplikasikannya secara praktis. Semoga pelatihan ini bisa membawa manfaat dan kemajuan untuk lingkungan RT 3 RW 4,” ungkap Ninik.
Peserta lain, Sri Pujiastutik menambahkan, para peserta juga berharap dengan pelatihan ini kedepan akan muncul produk-produk tas dan dompet berkualitas dari RT 3 RW 4 Kelurahan Tlumpu.”Ibu-ibu dari RT 3 RW 4 itu senang sekali aktifitas menjahit. Semoga nanti muncul banyak produk tas dan dompet. Kita bisa ikut pameran dan bisa ikut mendorong kemajuan ekonomi,” tegas Sri yang merupakan isteri Ketua RT 3 Kelurahan Tlumpu.
Pelatihan membuat tas dan dompet oleh RT 3 RW 4 mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kelurahan Tlumpu. Kasi Pemberdayaan Masyarakat dan Pembangunan Kelurahan Tlumpu Pipit Puspitowati mengatakan, pihaknya berharap dengan pelatihan ini akan muncul ibu-ibu kreatif yang berjiwa wirausaha.”Dengan kreatif dan berjiwa wirausaha mereka pasti akan berusaha untuk memulai bisnis dan usaha kecil-kecilan yang nantinya bisa meningkatkan taraf hidup dan ekonomi keluarga,” pungkasnya.