JATIMTIMES - Polresta Malang Kota ungkap penyebab empat orang tersangka tega menusuk temannya sendiri saat acara bersih desa dengan tontonan bantengan. Ternyata, korban dianggap menghalangi jalan pelaku hingga memicu kemarahan dan muncul keributan.
Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Bayu Febrianto Prayoga menjelaskan bahwa awal mula peristiwa penusukan ini terjadi, dikarenakan salah satu pelaku yakni TS alias Gotri sempat terlibat keributan kecil dengan korban.
Baca Juga : Ma'ruf Amin Buka Suara Soal Pungli Rutan KPK: Harus Lebih Dulu Dibersihkan!
Dari keterangan yang didapat, saat itu hanya persoalan jalan dari pelaku dihalangi oleh korban saat menonton kegiatan Bantengan. Diketahui, korban ini merupakan teknisi sound system di acara Bantengan tersebut.
“Pemicu awal mulanya salah satu pelaku pada saat di acara tersebut dihalangi jalannya oleh korban. Dan saat si pelaku ditegur, korban dianggap seperti menantang dan akhirnya si salah satu pelaku ini memanggil tiga temannya dan mengambil senjata tajam untuk melakukan pengeroyokan tersebut,” jelas Bayu.
Selain itu berdasarkan keterangan pelaku, diketahui bahwa sebelum menonton acara Bantengan, para pelaku sempat meminum minuman keras yang menyebabkan mereka mabuk. Sehingga diduga penusukan itu juga karena imbas dari minuman beralkohol.
“Pelaku setelah minum-minuman itu mau masuk ke acara Bantengan. Jadi kondisi mereka mabuk,” beber Bayu.
Baca Juga : Sempat Bermasalah, Bekas RedDoorz dan Smart Hotel Tlogomas Berganti Rumah Kos
Usai dikeroyok dan ditusuk, korban pun dilarikan ke Rumah Sakit Tentara (RST) dr Soepraoen Malang. Namun nahas, nyawanya tak tertolong dan saat itu senjata tajam jenis sangkur masih menancap di tubuh korban.
“Hasil visum autopsi, korban meninggal dunia disebabkan karena luka benda tajam yang tembus sampai ke bagian organ dalam ginjal dan lambungnya. Senjata utama yang digunakan itu sangkur, jadi sangkur itu menancap 40 centimeter ke tubuh korban saat dibawa ke rumah sakit,” ungkap Bayu.