JATIMTIMES-Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Blitar menyelenggarakan Rapat Koordinasi dan Evaluasi kerjasama pemanfaatan data kependudukan bersama Rumah Sakit dan Puskesmas se-Kabupaten Blitar, Senin (26/6/2023) di Ruang Perdana Kantor Pemkab Blitar lama.
Ya, Dispendukcapil Kabupaten Blitar tak henti-hentinya berinovasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Terbaru, di awal tahun 2023 ini OPD yang berkantor di Satreyan Kanigoro ini meluncurkan Layanan Pengajuan Adminduk Melalui Instansi Lain (Lapak Maini) bekerjasama dengan Rumah Sakit dan Puskesmas se-Kabupaten Blitar. Hadirnya Lapak Maini ini, akta kelahiran dan akta kematian penduduk bisa diurus melalui Rumah Sakit dan Puskesmas.
Baca Juga : Jelang Idul Adha, Pemkab Gresik Gelar Gerakan Bahan Pangan Murah
“Lapak Maini ini Layanan Pengajuan Adminduk melalui instansi lain melalui puskesmas dan rumah sakit. Hari ini kita kumpulkan 24 puskesmas dan rumah sakit untuk kita lakukan rakor dan evaluasi. Dan Alhamdulilah, antusias mereka (rumah sakit dan puskesmas) sangat luar biasa, karena misi telah kita samakan, bersama-sama kita wujudkan pelayanan prima kepada masyarakat,” kata Plt Kepala Dispendukcapil Kabupaten Blitar, Imam Safii.
Hasil evaluasi dari rapat ini, Dispendukcapil memastikan seluruh rumah sakit dan puskesmas di Kabupaten Blitar telah bisa mengoperasikan Lapak Maini dengan baik. Seluruh operator adminduk di rumah sakit dan puskesmas se-Kabupaten Blitar dinilai mumpuni dan mahir dalam mengupload data yang diurus untuk penerbitan akta kelahiran dan akta kematian.
“Tujuan dari Lapak Maini adalah agar pengurusan akta kelahiran dan akta kematian di Kabupaten Blitar bisa semakin dekat dan mudah. Misal ada bayi lahir di rumah sakit atau puskesmas maka akta kelahirannya langsung bisa diterbitkan, begitu pula dengan akta kematian, ketika ada orang meninggal juga langsung bisa diterbitkan, jadi selain pengurusan dokumen adminduk lebih cepat dan data kependudukan akan terjaga keakuratannya,” imbuhnya.
Meski secara evaluasi Lapak Maini sudah berjalan baik, dalam kesempatan ini Plt Kepala Dispendukcapil menyampaikan sejumlah pesan penting. Salah satu pesan penting itu dirinya menghimbau agar operator adminduk di Rumah Sakit dan Puskesmas senantiasa berhati-hati, jangan sampai ada administrasi yang tidak sesuai dengan data dan dokumen.
“Adminduk ini sifatnya kan permohonan. Jadi jangan sampai ada administrasi yang tidak sesuai dengan data dan dokumen. Harus cermat dan hati-hati, agar dalam penerbitan dokumen tidak terjadi kesalahan. Dan perlu kita pertegas lagi, meski diurus melalui rumah sakit dan puskesmas layanan adminduk ini tetap gratis,” tegas Imam.
Hadirnya Lapak Maini semakin melengkapi kesempurnaan layanan adminduk di Kabupaten Bllitar yang sebelumnya telah memiliki layanan Lapak Sarah. Lapak Sarah adalah pengurusan dokumen adminduk yang mudah dan cepat dengan cukup datang ke kantor desa.
Baca Juga : Cek dan Periksa Hewan Kurban, DKPP Kota Blitar Temukan Kasus Jual Beli Kambing Belum Cukup Umur
“Modelnya sama, persyaratannya sama, cuma beda tempat saja. Kalau Lapak Sarah di tingkat desa, dan kalau Lapak Maini di puskesmas dan rumah sakit," jelasnya.
Lebih lanjut Imam menyampaikan, Lapak Maini sudah diikuti oleh seluruh rumah sakit dan puskesmas di wilayah Kabupaten Blitar. Hadirnya layanan ini diharapkan masyarakat tidak bingung lagi mengurus akta kelahiran dan akta kematian.
“Rumah sakit milik pemerintah RSUD Wlingi dan RSUD Srengat jelas ada layanan Lapak Maini. Juga layanan ini bisa diakses di 24 puskesmas se-Kabupaten Blitar,” pungkasnya.
