free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Serba Serbi

Kisah Gadis Cantik yang Mengaku Sebagai Cucu Nabi Muhammad SAW di Masa Daulah Abbasiah, Begini Endingnya

Penulis : Mutmainah J - Editor : Dede Nana

21 - Jun - 2023, 14:26

Placeholder
Ilustrasi Zainab yang mengaku sebagai cucu Rasulullah. (Foto screenshot)

JATIMTIMES - Sebuah kisah datang dari masa Daulah Abbasiah, di mana saat itu Khalifah Al Muatwakkil menjabat sebagai kepala negara. Dilansir dari akun Tiktok @kiagengselo7901, pada saat itu terdapat seorang wanita bernama Zainab yang mengaku sebagai cucu Nabi Muhammad SAW. Ia menyebut dirinya adalah putri dari pasangan Ali bin Abi Tholib dan Fatimah Azzahrah. 

Dengan pengakuan itu, orang-orang pun mempertanyakan. Bagaimana mungkin ia masih hidup ketika itu. Padahal rentang masa antara zaman Nubuwah dan zaman Daulah Abbasiyah berkisar sekitar 2 abad lamanya. Artinya, ia telah hidup selama 200 tahun.

Baca Juga : Pelantikan dan Raker Nasional PP IKABA Unikama untuk Mewujudkan Unikama Unggul

Meskipun pengakuannya ini tidak masuk akal, di tengah masyarakat Zainab menjadi orang yang terpandang dan memiliki pengaruh. Bahkan Zainab memiliki banyak pengikut. Tak hanya itu saja, Zainab juga mampu untuk mengeksploitasi harta para pengikutnya.

Selanjutnya, Khalifah Al Muatwakkil mengeluarkan perintah untuk memanggil Zainab ke Istana. Di sana, Zainab dicecar dengan beberapa pertanyaan oleh Khalifah Al Mutawakkil.

“Kamu ini seorang gadis dan Rasulullah SAW telah wafat ratusan tahun yang lalu. Bagaimana mungkin ini bisa terjadi?” cecar Khalifah Al Mutawakkil.

"Sesungguhnya Rasulullah mengusap kepalaku dan berdoa kepada Allah untuk mengmbalikan masa mudaku setiap empat puluh tahun sekali," jawab Zainab.

Mendengar jawaban di luar nalar Zainab, Khalifah Al Mutawakkil kemudian mengumpulkan para masyayikh (para tetua) keturunan Ali bin Abi Thalib, putra-putra Al Abbas, segenap warga Quraish dan memberitahu mereka perkara Zainab yang sangat kontroversial ini.

Kemudian merekapun menyebutkan sebuah riwayat bahwa Zainab telah wafat. "Apa yang kamu katakan untuk menjawab pertanyaan mereka?," tanya Khalifah Al Mutawakkil pada Zainab.

"Itu riwayat palsu dan keji, karena sesungguhnya privasiku terjaga dari pengetahuan orang-orang. Bahkan mereka tidak tahu kehidupan dan kematianku," jawab Zainab dengan penuh percaya diri.

Selanjutnya Khalifah Al Mutawakkil bertanya pada jamaah yang telah ia kumpulkan. "Adakah kalian memiliki bukti yang dapat mengungkap tipu daya wanita ini selain riwayat yang telah kalian sampaikan?,".

Sayangnya, para jamaah Khalifah Al Mutawakkil menjawab "tidak" atas pertanyaan itu.

Akan tetapi, sesaat kemudian sebagian dari para jamaah itu menawarkan sebuah solusi untuk memecahkan masalah ini dengan mendatangkan Ali bin Muhammad bin Musa bin Ja'far bin Muhammad, bin Ali bin Musa, bin Ja'far, bin Muhammad, bin Ali bin Husain bin Ali bin Abi Thalib yang mempunya laqob atau nama panggilan "Al-Haadi".

Setelah disampikan kepada Al Haadi mengenai apa yang sudah terjadi, Al Haadi pun menegaskan bahwa Zainab adalah putri Ali bin Abi Tholib yang sudah lama meninggal. Al Haadi pun menyebutkan tahun dan bulan serta hari kematian Zainab.

Baca Juga : Dongeng Kepahlawanan Ayahnya di Blitar, Bekal Kusni Kasdut Tampil  Garang di Perang Kemerdekaan

Tetapi bukan jawaban seperti itu yang diinginkan sang Khalifah Al Mutawakkil. Beliau bahkan berjanji tidak akan melepaskan Zainab sebelum membungkamnya dengan hujjah yang kuat. 

Tiba-tiba Al Haadi bersuara lagi dengan lantang dan mengajukan sebuah tantangan untuk mengungkap tipu daya Zainab yang mengaku sebagai cucu Rasulullah itu. “Jika benar ia adalah anak dari Fatimah, sesungguhnya jasad keturunan Fatimah tidak akan dimangsa oleh hewan-hewan buas. Maka datangkanlah hewan buas kepadanya dan lemparkan ia di tengah kerumunan hewan buas itu,”.

"Tidak!" Teriak Zainab yang rawut wajahnya tiba-tiba berubah ketakutan mendengar tantangan itu.

"Ini hanyalah cara agar dia bisa membunuhku. Kenapa tidak kamu saja yang melakukannya?," kata Zainab.

Dengan tenang, Al Haadi menjawab pertanyaan Zainab itu. "Ya. Aku berjanji akan membuktikannya,".

Lalu, beberapa saat kemudian, Al Haadi dimasukkan kedalam sebuah kandang singa. Perlahan-lahan, enam ekor singa yang berada di dalam kandang itu pun mendekati Ali satu persatu.

Dengan lembut, tangan Ali mengelus kepala singa itu yang mendekatinya. Binatang-binatang buas itu menjadi jinak dan menjadi penurut dihadapan Ali Al Haadi. Dengan kejadian itu, semua orang takjub. Setelahnya, Ali Al Haadi pun keluar dari kandang singa itu dengan selamat. Melihat hal itu pun, Zainab hanya terdiam seribu bahasa. 

Dan akhirnya, Zainab mengakui kebohongannya selama ini yang mana ia selalu mengaku-ngaku sebagai cucu dari Rasulullah SAW. Sejak saat itu, ia mendapat julukan baru. Ia dijuludi "Zainab Al Kadzabah". 


Topik

Serba Serbi cucu nabi muhammad saw daulah abbasiah kisah zainab



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Mutmainah J

Editor

Dede Nana