JATIMTIMES - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal TNI (Purn) Moeldoko angkat bicara ihwal aksi stempel darah yang dilakukan ratusan kader Partai Demokrat di Jakarta beberapa waktu lalu. Sebagai informasi, aksi tersebut dilakukan sebagai simbol untuk menentang Peninjauan Kembali (PK) ke Mahkamah Agung (MA).
Menurut Moeldoko, aksi stempel darah itu merupakan hal yang sia-sia. Bahkan ia menyebut seharusnya kader tidak perlu melakukan hal tersebut. “Tidak perlu (melakukan stempel darah seperti itu), tidak pentinglah itu,” ujar Moeldoko di Kota Malang, Minggu (18/6/2023).
Baca Juga : Usai Pertemuan AHY-Puan, Demokrat : Generasi Baru, Semangat Baru!
Moeldoko sendiri telah mengajukan PK ke MA pada 15 Mei 2023 lalu, dengan mengantongi nomor 128 PK/TUN/2023. PK tersebut berkaitan dengan sengketa kepengurusan Partai Demokrat.
Diperkirakan putusan PK bakal keluar sekitar tiga bulan setelah diajukan. Maka dari itu, Moeldoko mengatakan bahwa saat ini semua pihak harus tetap tunduk dan patuh terhadap keputusan MA yang akan keluar. “Kita semua ini hidup di atas konstitusi. Ikuti saja konstitusi. Mengapa melakukan hal yang macam-macam (seperti melakukan stempel darah),” kata Moeldoko.
Sementara itu, Ketua DPC Partai Demokrat Kota Malang, Imron mengatakan bahwa PK yang dilakukan oleh Moeldoko ke MA dinilai tidak menghadirkan bukti baru secara hukum. Sehingga pihaknya yakin bahwa PK yang diajukan tidak akan berjalan.
Baca Juga : Bertemu AHY di Senayan, Puan: Hubungan Kakak Adik, Lebih dari Bincang Politik!
“Tidak ada bukti baru. Kami yakin keputusan tetap sesuai putusan terakhir. Kami di sini sudah adem dan ayem, satu suara dukung Ketum Partai Demokrat, AHY,” tegas Imron.