JATIMTIMES - Masalah kurangnya tenaga pengajar di 64 sekolah dasar (SD) di Kota Batu, akhirnya mendapatkan perhatian. Sejumlah 120 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) bakal diajukan Pemkot Batu ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).
“Kita minta pemerintah lewat Kemenpan RB ada penambahan formasi P3K yang jumlahnya 120 tenaga pendidik,” ungkap Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai, Jumat (16/6/2023).
Baca Juga : PU-SDA Kabupaten Malang Kembangan Wisata Melalui Sistem Public Privat Partnership
Aries menyadari kurang guru di Kota Batu, karena faktor ada tenaga pengajar yang pensiun usianya di atas 60 tahun. Totalnya ada 40 guru yang pensiun tahun ini. Hal itu membuat 64 SD kekurangan guru.
Sehingga jalan terbaik untuk mengisi kekosongan guru pengajar di sekolah tingkat dasar negeri dengan pengajuan P3K. Terlebih, saat ini sekolah-sekolah tidak boleh merekrut tenaga pengajar.
“Kita berharap pengajuan P3K di kementerian in bisa direalisasi. Supaya, sekolah-sekolah kita yang kehabisan guru ini bisa tertutupi dengan adanya penambahan dari P3K,” imbuh Aries.
Sementara itu, 64 jumlah SD yang kekurangan itu dari total 88 SD. Dengan demikian SD yang memiliki kebutuhan guru lengkap hanya 24 SD di Kota Batu.
Selain guru kelas, kekurangan guru pendidikan agama islam, dan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK). Rinciannya 40 guru yang pensiun terdiri dari 6 guru PJOK, 3 guru Agama Islam, dan 31 guru kelas.
Baca Juga : Penyelidikan Kebakaran Rumah Kos-Kosan di Kota Batu, Terjunkan Tim Labfor Polda Jatim
Untuk menyiasati hal tersebut, Dinas Pendidikan Kota Batu sudah mengangkat guru P3K sebanyak 78 orang tahun ini. Lalu juga meluluskan 22 orang guru penggerak.
Meski tidak terlalu berdampak karena yang diangkat itu sebagian besar juga sudah terdata sebagai tenaga pengajar, hanya saja statusnya yang meningkat dari GTT ke P3K. Tapi setidaknya bisa mengcover pembelajaran agar tetap berjalan lancar.
