JATIMTIMES - Bupati Malang HM Sanusi masih menunggu keputusan pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI terkait renovasi Stadion Kanjuruhan yang berada di Jalan Trunojoyo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.
Meskipun masih menunggu keputusan dari pemerintah pusat, orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang ini memastikan bahwa renovasi Stadion Kanjuruhan pasti dilakukan.
Baca Juga : Viral, Momen Santai Anies Baswedan Bersama Gus Mahasin Nonton Skuad Garuda vs Palestina
"Iya (fix dibangun kembali), tapi masih belum, menunggu dari Kementerian PUPR kan (yang membangun) dari pusat," ungkap Sanusi.
Disinggung mengenai teknis renovasi Stadion Kanjuruhan akankah diruntuhkan seluruhnya atau hanya dilakukan perbaikan di beberapa bagian stadion, Sanusi mengaku tidak mengetahui terkait hal tersebut.
Pasalnya, terkait keputusan, biaya serta teknis renovasi Stadion Kanjuruhan sudah diserahkan kepada Kementerian PUPR RI. "Itu nanti teknisnya sudah di sana (Kementerian PUPR) semua," kata Sanusi.
Meskipun tidak mengetahui teknis renovasi Stadion Kanjuruhan, Sanusi mengatakan bahwa perencanaan renovasi Stadion Kanjuruhan dilakukan pada 2023 dan pembangunan direncanakan akan dilakukan 2024 mendatang.
"Di tahun 2023 perencanaannya, nanti di tahun 2024 pelaksanaan pembangunannya," ujar pria asli Gondanglegi, Kabupaten Malang ini.
Baca Juga : Saddil Ramadhani Bikin Kaget Netizen dengan Tato di Tangannya, Ternyata Sudah dari 1 Tahun yang Lalu
Sementara itu, disinggung mengenai aksi penolakan dari masyarakat dan keluarga korban Tragedi Stadion Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022 lalu, di mana dalam tragedi tersebut sebanyak 135 orang meninggal dunia, Sanusi mengatakan akan melakukan komunikasi lebih lanjut dengan keluarga korban serta masyarakat yang menolak renovasi Stadion Kanjuruhan.
Sanusi mengaku, nantinya renovasi Stadion Kanjuruhan yang dilakukan Kementerian PUPR RI tersebut bertujuan untuk kepentingan masyarakat banyak. "Ya nanti kita komunikasikan lah (dengan keluarga korban). Karena ini untuk kepentingan masyarakat," pungkas Sanusi.