JATIMTIMES - Postur anggaran Pemkot Surabaya tahun 2023 ini diketahui Rp 11,2 triliun. Dan hampir separuhnya dipergunakan bagi pemenuhan kebutuhan anak.
Selain itu Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Surabaya juga memberikan bantuan tebus ijazah dan bayar tunggakan biaya sekolah. Penerima bantuan di kantor Baznas Surabaya tahun ini total ada 529 pelajar SMA/SMK swasta.
Baca Juga : Truk Nyangkut di Rel Buk Gluduk, Kemacetan Mengular Cukup Panjang
Bantuan tersebut diberikan secara langsung oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, dengan didampingi Ketua Baznas Kota Surabaya Muhammad Hamzah. Dalam kesempatan itu, para pelajar penerima bantuan turut didampingi oleh orang tua, guru, dan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA/SMK swasta.
Wali Kota Eri Cahyadi mengatakan, penerima bantuan dari tebus ijazah dan biaya tunggakan kuliah ini khusus untuk keluarga miskin (gamis) dan pra keluarga miskin.
Dalam kesempatan ini, ia menyampaikan pesan penting kepada ratusan orang tua pelajar penerima bantuan untuk tidak selalu mengharapkan bantuan dari pemerintah setiap tahunnya. Oleh karena itu, dirinya mengajak para orang tua yang hadir untuk ikut program Padat Karya binaan Pemkot Surabaya.
Melihat apa yang dilakukan oleh Pemkot Surabaya, Arie Rukmana, Kepala Perwakilan UNICEF Jawa Bali mengatakan bahwa ini adalah bentuk "social assistant" menuju "social protection". Bentuk negara hadir didalam persoalan warga, termasuk hal - hal yang dibutuhkan anak.
"Saya melihat ini sesuatu yang bagus, ini adalah bentuk hadirnya negara sebagai "social assistant" menjadi “social protection", ada pendampingan dan ada perlindungan agar bisa keluar dari masalah masalah yang dihadapi," jelas Arie.
Baca Juga : Inovasi Besutan Wali Kota Madiun Buahkan Satya Lencana Wirakarya
Terpisah, Isa Ansori, Pengurus LPA Jatim, juga mengapresiasi langkah pemkot Surabaya dalam hal komitmen anggarannya untuk anak.
"Saya kira ini langkah bagus untuk menyiapkan anak anak Surabaya agar lebih berkualitas, dengan anggaran yang ada. Komitmen ini akan semakin menegaskan bahwa Surabaya memang kota yang layak untuk anak," imbuh Isa.