JATIMTIMES - Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang memiliki banyak keunggulan. Selain itu, Kampus Ulul Albab ini juga memiliki budaya pendidikan yang berbeda dengan kampus lainnya.
Hal itu disampaikan oleh Rektor UIN Maliki Malang Prof Dr H Zainuddin MA dalam workshop Pengembangan Model Pembelajaran Bahasa Asing Berbasis IT di Dendrobium Hall Agro Kusuma Hotel, Kota Batu (13-15/6/2023).
Prof Zainuddin mengatakan, ada tiga hal yang membedakan UIN Maliki Malang dengan kampus lainnya. Pertama, UIN Maliki memiliki Ma'had Al Jami'ah yang strategis di lingkungan kampus.
Kedua, adanya Markaz al-Lughoh atau Pusat Bahasa yang bertugas menyediakan fasilitas pembelajaran bahasa asing di UIN Maliki Malang. Dan yang ketiga adalah adanya Hai'ah Tahfiz al-Quran sebagai unit pendidik mahasiswa-mahasiswi penghafal Kitab Suci Al-Quran.
Tiga hal tersebut menjadi distingsi yang membuat kampus UIN Maliki Malang memiliki keunggulan yang istimewa dibandingkan dengan kampus umum atau perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN) lain.
Lebih lanjut dijelaskan rektor, hal tersebut bukan hanya menjadi sebuah nilai bagi UIN Maliki Malang, namun juga menjadi sebuah hal yang sangat berpengaruh dalam sistem belajar mengajar di UIN Maliki Malang.
Dari situ kemudian terangkum dan terintegrasi dalam kerangka keilmuan yang tersusun dan tercermin dalam pohon keilmuan. Sehingga, mahasiswa tak hanya belajar terkait studi keilmuan umum, namun juga terkait keilmuan agama. Pembelajaran di UIN Maliki Malang menerapkan integrasi sains dan teknologi dengan ilmu agama yang kemudian dapat mencetak mahasiswa unggul berakhlakul Karimah.
"Saya yakin susah mencari lulusan atau sarjana yang kompeten sekaligus menguasai ilmu agama," ujarnya.
Sementara itu, Prof Dr M Abdul Hamid MA -direktur Pusat Pengembangan Bahasa- menambahkan, adanya workshop Pengembangan Model Pembelajaran Bahasa Asing Berbasis IT diperuntukkan khusus bagi dosen-dosen di bawah naungan Pusat Pengembangan Bahasa UIN Malang.
Terdapat 185 dosen yang mengikuti workshop di Kota Batu selama tiga hari ini. Para peserta terdiri dari 141 dosen PKPBA, 38 dosen PKPBI, dan 6 dosen BIPA.
Baca Juga : Pembangunan Jembatan Penghubung Desa Paspan - Gumuk Dijadwalkan Awal Juli Dimulai
Dengan adanya workshop ini, diharapkan para dosen PPB dapat menghasilkan rencana pengajaran bahasa asing dengan menerapkan strategi 3M, yakni memudahkan, menyenangkan, dan membisakan.
Selain itu, dengan kemajuan teknologi seperti saat ini, tentu pembelajaran yang dilakukan juga harus memanfaatkan teknologi yang tengah berkembang. Selain akan lebih mudah dipahami, tentu pemanfaatan teknologi juga akan memudahkan dalam aktivitas belajar mengajar.
Dalam workshop ini, beberapa hal akan dilakukan para dosen. Mulai dari penyusunan lesson plan, melakukan review hingga proses finishing. Hal tersebut, maka menurut Prof Hamid, dapat menghasilkan produk pembelajaran yang valid serta aplikatif.
"Ke depannya, seluruh produk ini akan disatukan dan diterbitkan menjadi buku pedoman bagi para dosen," pungkas guru besar bidang ilmu bahasa Arab tersebut.