JATIMTIMES - Properti merupakan salah satu investasi yang menjanjikan. Generasi Z pun kini mulai melirik properti. Meski belum menjanjikan dengan mempunyai daya beli yang signifikan. Namun generasi Z mulai banyak yang berminat membeli properti, baik itu untuk hunian ataupun sekedar investasi.
Terkait hal itu, tiga dari lima responden generasi Z dari hasil survei Jakpat menyatakan akan membeli properti di masa depan. Dari situ, ada 69 persen responden generasi Z yang berminat untuk membeli properti berupa lahan kosong. Meski demikian, jenis properti yang diminati oleh generasi Z berbeda-beda.
Baca Juga : Viral, Mobil Google Maps Nyasar di Lahan Tebu Malang hingga Ditarik Warga, Netizen: Syukurin!
Meski mayoritas responden generasi Z memilih membeli properti lahan kosong, ada responden lain yang memilih membeli properti rumah. Jumlah responden yang memilih membeli properti rumah ada 30 persen.
Kemudian, ada 29 persen responden gen Z menginginkan rumah hunian yang simpel namun moderen. Mereka lebih membeli hunian apartemen. Di sisi lain, ada responden gen Z yang membeli properti namun lebih mengarah untuk prospek bisnis.
25 persen responden gen Z lebih ingin membeli properti kios/toko. Begitupun mereka yang ingin membeli ruko, presentasenya sama-sama 25 persen.
Kemudian, ada juga responden yang ingin membeli properti berupa kondominium. Ada sebanyak 5 persen responden yang menyatakan ingin membeli properti ini. Kemudian, ada juga responden generasi Z yang ingin membeli home office. Presentasenya sama dengan presentase generasi Z yang ingin membeli kondominium.
"Responden yang ingin membeli home office tercatat sebesar 5 persen," kutip dari laman dataindonesia.
Baca Juga : Bank Jatim Terapkan Performance Management System, Karyawan Merasa Engaged
Untuk diketahui, survei ini dilakukan selama dua hari, mulai 22 Mei 2023 hingga 23 Mei 2023. Dalam survei yang dilakukan, ada 725 responden yang terlibat. Responden yang terlibat merupakan generasi Z.
Adapun tingkat toleransi kesalahan atau margin of error dari survei tersebut sebesar 5 persen. Tentang Jakpat sendiri, merupakan sebuah aplikasi yang menjembatani kebutuhan penyurvei dengan responden secara akurat.
Responden yang mendaftar pada Jakpat harus mengisi data pribadi yang valid seperti nomor KTP, nomor ponsel, dan data pendukung lain secara lengkap. Sehingga, dalam proses survei, hasil yang didapat akan akurat dan valid karena responden bukan responden abal-abal.