JATIMTIMES - Tekan angka kematian, Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Bimtek KIA ini telah terselenggara pada Senin (29/5/2023) lalu, di Liur Cafe dan Resto.
Dalam kegiatan ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung menggandeng seluruh UPT Puskesmas, bidan desa, kader desa serta mengundang koordinator lintas program yakni bidang gizi serta bidang promosi kesehatan.
Baca Juga : Peretas Website Pemkab Malang Ditangkap Polisi, Bupati Malang Bakal Perkuat Keamanan Website
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, dr Khasil Rokhmad melalui Kabid Kesehatan Masyarakat, dr Desi Lusiana Wardani sekaligus sebagai narasumber dalam kesempatannya mengatakan, bahwa tujuan dilaksanakan bimtek ini untuk meningkatkan peran sebagai bidan desa agar lebih maksimal memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat khususnya untuk menekan angka kematian ibu dan anak.
"Jadi Bimtek ini, diperuntukkan pengelola program KIA. Tujuannya juga untuk mengevaluasi program KIA, termasuk angka kematian ibu dan anak," kata dr Desi, dalam rilis yang diterima media ini.
Desi mengungkapkan, pada tahun 2023, lebih sedikit angka kematian ibu dan anak dibandingkan dengan tahun sebelumya.
"Dari hasil evaluasi ternyata sangat memuaskan, sebab dari catatan didapati angka kematian ibu dan anak lebih kecil tahun ini, dengan begitu petugas mampu menekan angka kematian," ungkap Desi.
Sedangkan dari catatan angka kematian ibu yang dimiliki Dinkes Tulungagung, pada tahun 2021 tercatat sebanyak 57 orang meninggal. Sedangkan tahun 2022 lalu, ada 18 ibu meninggal dan untuk tahun 2023 ini, berjumlah 2 ibu meninggal. Dari data ini terbaca dengan jelas bahwa, angka kematian ibu di Tulungagung bisa ditekan.
"Alhamdulillah, berkat temen-teman kita bisa menekan angka kematian tahun ini. Sebelumnya tahun kemarin angka kematian terbanyak karena Covid-19. Semoga jangan sampai bertambah dan tetap bertahan," harapnya.
Baca Juga : Selama 12 Hari Polres Kediri Ungkap 17 Kasus dan 20 Tersangka
Penekanan angka kematian ini salah satunya juga tidak luput dari campur tangan Kepala Dinkes Tulungagung yang mencanangkan program KIA Online. Selain itu, ada program mitra bidan ibu dan anak yang di dalamnya terdapat kader desa terlatih untuk memijat bayi.
"Tujuan program kader desa ini untuk membantu bidan di lapangan untuk memaksimalkan proses KIA," bebernya.
Masih kata Desi, program digitalisasi data KIA online ini, cara kerjanya akan menginput data-data milik ibu hamil maupun sudah melahirkan dengan cara mengetahui ketika NIK milik pasien ada di data online otomatis akan diketahui oleh RSUD dr Iskak.
"Selain itu kita juga mengetahui setelah ada ibu yang baru melahirkan sudah dikunjungi bidan desa apa belum dengan cara membuka NIK itu," pungkasnya.