JATIMTIMES - Korban jiwa akibat tabrakan kereta api di India terus bertambah. Sejauh ini, setidaknya 288 orang tewas dan lebih dari 850 orang lainnya terluka dalam tabrakan mengerikan tersebut.
Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (3/6/2023), kecelakaan kereta di negara bagian Odisha, India timur ini merupakan kecelakaan kereta api paling mematikan di negara itu dan juga terparah di dunia dalam lebih dari 20 tahun terakhir.
Baca Juga : Serempet Motor, Pemuda di Malang Meninggal Akibat Kecelakaan
Menurut Sudhanshu Sarangi, Direktur Jenderal Dinas Pemadam Kebakaran Odisha, jumlah korban tewas saat ini telah mencapai 288 orang. Ratusan orang juga terluka dalam peristiwa tragis yang terjadi pada Jumat (2/6) malam waktu setempat itu.
"Pekerjaan penyelamatan masih berlangsung," katanya kepada AFP dari lokasi kecelakaan, seraya menambahkan ada "banyak korban luka serius".
Pejabat-pejabat perkeretapian mengatakan bahwa korban jiwa diperkirakan akan terus bertambah.
Kepala sekretaris negara bagian Odisha, Pradeep Jena membenarkan bahwa sekitar 850 orang yang terluka telah dikirim ke rumah sakit setelah kecelakaan itu, yang terjadi sekitar 200 kilometer (125 mil) dari ibu kota negara bagian Bhubaneswar.
"Prioritas utama kami sekarang adalah menyelamatkan (penumpang) dan memberikan dukungan kesehatan kepada yang terluka," katanya.
Baca Juga : Update, KPK Menyita Rumah Rafael Alun yang Dibeli dari Grace Tahir
Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya telah terjadi kecelakaan kereta api di Odisha, bagian Timur India, pada Jumat (2/6/2023) malam. Akibat kecelakaan itu, setidaknya 207 orang dilaporkan tewas dan 900 lainnya luka-luka.
India tidak asing dengan kecelakaan kereta api dan telah mengalami beberapa bencana, yang terburuk terjadi pada tahun 1981, ketika sebuah kereta tergelincir saat melintasi jembatan di Bihar dan jatuh ke sungai di bawahnya, menewaskan antara 800 dan 1.000 orang.
Namun, kecelakaan hari Jumat ini diyakini sebagai yang terburuk sejak tahun 1990-an.
