JATIMTIMES - Salah satu penyebab kejadian kecelakaan di kawasan Jalan Rajekwesi, Jalur Alternatif Bukit Klemuk, Kelurahan Songgokerto, Kecamatan Batu, Kota Batu lantaran mendapatkan arahan dari Google Maps. Karena itu, banyak yang mengusulkan agar jalur tersebut dihapus dari Google Maps.
Seperti pada kasus kecelakaan maut yang menelan tiga korban meninggal setelah truk pengangkut sapi mengalami rem blong pada Selasa 16 Mei 2023. Dugaan penyebab kecelakaan itu adalah sopir mendapatkan arahan dari Google Maps.
Baca Juga : Selama 5 Bulan, 2 Kendaraan Bermotor Terjun di Sungai Jl Ir Soekarno, Perlu Pembatas?
Kepala Bidang Aplikasi Informatika dan Persandian Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Batu Tutri Laksono Adi mengatakan, pihaknya akan menyampaikan usulan jalur alternatif Bukit Klemuk dihapus dari Google Maps. Sebab, banyak juga pengendara baru yang melintas jalan tersebut mengikuti arahan aplikasi berbasis GPS tersebut.
“Nah setelah diarahkan melintasi Klemuk, tak sedikit yang mengalami rem blong dan membuat celaka pengendara. Kami akan berkomunikasi dengan Google bulan depan untuk merealisasikan usulan penghapusan itu saat acara Smart City,” kata Tutri, Rabu (31/5/2023).
Meski demikian, sejumlah rambu-rambu lalu lintas sebelum masuk pada jalur tersebut pun telah terpasang. Seperti larangan melintas bagi kendaraan berat. Namun tetap saja banyak yang mengabaikan rambu-rambu.
Sebelumnya, sebuah portal perbatasan Kota Batu-Kecamatan Pujon terpasang, tetapi dirusak oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Bahkan, Pemkot Batu telah memasang beberapa kali.
Perlu diketahui, Jalur Klemuk memiliki medan ekstrem dengan kemiringan hampir 60 derajat. Seringnya kecelakaan membuat masyarakat dan relawan berinisiatif membuat jalur penyelamat.
Baca Juga : Pemkot Kediri Dukung Penyelenggaraan Pemilu 2024 Berkualitas
Bahkan saat libur lebaran sebelumnya, puluhan kendaraan bermotor masuk ke jalur penyelamat. Pasca kecelakaan maut tersebut, kini jalur tersebut baru diperbolehkan dilintasi roda dua.
Petugas Dinas Perhubungan Kota Bayu pun sudah berjaga di pintu masuk dan keluar. Rambu-rambu jalur penyelamat pun telah terpasang. Saat ini juga Pemkot Batu tengah melakukan indentifikasi jalur penyelamat di sana.