JATIMTIMES - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang kembali menorehkan prestasi. Prestasi yang didapat kali ini adalah sebagai pemerintah kabupaten/kota dengan transaksi terbanyak dalam pemanfaatan pengadaan barang dan jasa melalui Jawa Timur Belanja Online (Jatim Bejo) tahun 2022.
Pada tahun 2022 lalu, Pemkot Malang tercatat melakukan transaksi melalui Jatim Bejo dengan nilai total mencapai Rp 67.082.500.435. Sementara jumlah tersebut juga tercatat terus mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya. Tak tanggung-tanggung, dengan nilai tersebut Pemkot Malang mendapat peringkat pertama se Jatim.
Baca Juga : Kukuhkan 43 Wisudawan, Ketua TP PKK Kota Malang Usulkan Program Selantang jadi Program Prioritas
Penganugerahan prestasi tersebut dilakukan langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam acara e-Purchasing Awards tahun 2023 di Grand City Surabaya pada Senin (29/5/2023).
Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, capaian tersebut merupakan wujud komitmen Pemkot Malang dalam mengutamakan produk usaha mikro kecil menengah (UMKM). Dengan tanpa meninggalkan transparansi dalam bertransaksi.
"Terlebih ini juga menjadi bentuk digitalisasi UMKM. Mudah-mudahan memberikan penguatan untuk UMKM dan pada akhirnya memberikan efek domino penguatan ekonomi Kota Malang," ujar Sutiaji.
Dirinya pun tak ingin berpuas diri dengan capaian tersebut. Artinya ia meminta agar prestasi itu bisa menjadi acuan untuk tetap bersemangat dalam melakukan transaksi pengadaan barang dan jasa secara elektronik. Baik melalui Jatim Bejo maupun e-katalog lokal.
"Tentu prestasi ini harus menjadi acuan kita untuk semakin konsisten melakukan transaksi baik melalui Jatim Bejo atau e-Katalog lokal. Semakin banyak transaksi akan semakin menguatkan UMKM. Progress kita harus semakin baik, kita angkat UMKM lokal agat berjaya di negeri sendiri," terang Sutiaji.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta seluruh kepala daerah untuk saling mengawal e-Purchasing ini. Sebab, hal tersebut dinilai sebagai upaya untuk mendorong pertumbuhan UMKM.
Baca Juga : Disnaker PMPTSP Gelar Bimtek 40 LPKS se-Kota Malang, Dorong Akreditasi di Era Digital
"Tentu harapan kita ketika sektor UMKM semakin banyak terserap pengadaan barang dan jasa di Jawa Timur, maka setiap pertumbuhan di Jawa Timur akan memberikan ruang penurunan tingkat pengangguran terbuka," jelas Khofifah.
Tentunya juga seiring dengan dampak poistif terhadap perekonomian daerah. Salah satu poin yang diminta antara lain penguatan serapan belanja UMKM untuk pengadaan barang jasa.
"Makin tumbuh makin inklusif, makin tumbuh makin berkurang kemiskinan, makin tumbuh makin berkurang pengangguran, makin tumbuh meningkat kesejahteraan. Saya rasa ini misi besar kita semua bagi kita semua sebagai sebuah bangsa, misi besar kita semua sebagai kepala daerah di setiap kabupaten dan kota," pungkasnya.
