JATIMTIMES - Program bedah rumah khususnya bagi warga kurang mampu menjadi prioritas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang. Nantinya satu unit yang masuk program bedah rumah akan dianggarkan Rp 20 juta.
Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (DPKPCK) Kabupaten Malang Budiar menyebut, anggaran mencapai Rp 20 juta tersebut bersumber dari dua sektor. Yakni Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
"Anggaran untuk bedah rumah nilainya Rp 20 juta," ungkapnya.
Baca Juga : Malang One Zero Nine Jadi Bukti Konsistensi Pemkot Malang Gelar Event Besar Bersama Masyarakat
Namun demikian, lanjut Budiar, dalam realisasinya program bedah rumah juga bakal melibatkan beberapa pihak terkait. Termasuk dana swadaya dari masyarakat maupun pemilik rumah.
"Tapi kalau swadaya, warga yang punya rumah bisa nambahi," imbuh Budiar.
Pihaknya menambahkan, tahun ini program bedah rumah terus berlangsung. Bersamaan dengan itu, DPKPCK Kabupaten Malang juga telah mengajukan 5 ribu unit untuk program bedah rumah ke pemerintah pusat.
Hingga kini, pengajuan 5 ribu unit dalam program bedah rumah tersebut masih terus berproses. Jika disetujui oleh pemerintah pusat, maka akan dicairkan melalui APBN. "Sudah saya usulkan sebanyak 5 ribu unit," tutur Budiar.
Baca Juga : Enam Mobil Damkar Dikerahkan ke Lokasi Kebakaran di Gudang Frozen Food Karangploso
Pihaknya menyebut, usulan tersebut belum tentu semuanya disetujui. Sebab, akan disesuaikan dengan kemampuan maupun ploting yang tersedia dalam APBN. "Tapi kebutuhan dari sana (pemerintah pusat) saya tidak tahu berapa (yang akan disetujui)," tukasnya.
Sekedar informasi, selain jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait termasuk DPKPCK, Pemkab Malang juga akan melibatkan berbagai pihak dalam merealisasikan program bedah rumah. Satu diantaranya adalah Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
Beberapa waktu lalu, dalam pernyataannya Kepala Baznas Kabupaten Malang Khoirul Hafiz Fanani menuturkan, 2023 program bedah rumah dari Baznas ditargetkan 500 unit rumah. Dari target tersebut, telah terealisasi sebanyak 124 atau sekitar 25 persen.
