JATIMTIMES - Mungkin banyak masyarakat yang masih awam dengan Lupus. Namun, Lupus ini bukan sebuah film yang dahulunya sempat terkenal pada era 90-an. Lupus yang ini merupakan sebuah penyakit. Lantas penyakit seperti apakah Lupus itu?
Perihal penyakit Lupus, Dokter Rumah Sakit Islam (RSI) Unisma Malang, dr Ratih Oktaviana memberikan penjelasan tentang apa itu penyakit Lupus.
Baca Juga : Sekolah Unggulan yang Digagas Mas Dhito, Motivasi Calon Siswa dan Orang Tua Tentukan Hasil Seleksi
Dijelaskannya, Lupus merupakan jenis penyakit autoimun yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan dan sel sehat. Sehingga Lupus menyebabkan sel-sel tubuh mengalami kerusakan dan peradangan.
"Jadi sel imun dalam tubuh kita menyerang sel tubuh yang sehat, kan seharusnya sel imun di dalam tubuh menyerang kuman, bakteri atau benda-benda asing dalam tubuh, itu yang normal," jelasnya.
Faktor Penyebab Lupus
Terjadinya Lupus, lanjut dr Ratih Oktaviana menjelaskan, disebabkan oleh banyak faktor penyebab dan resiko terjadinya penyakit ini. Terdapat faktor genetik atau keturunan yang juga menjadi penyebab penyakit ini.
"Ini juga paling sering, karena faktor keturunan. Keluarganya ada yang pernah didiagnosa Lupus," jelasnya.
Kemudian faktor lingkungan juga dapat memicu seseorang menderita Lupus. Kondisi lingkungan yang penuh paparan asap rokok, ataupun zat-zat berbahaya meningkatkan resiko Lupus. Zat tersebut dapat memicu peradangan dan mendorong mutasi sel imun menjadi autoimun.
Selain itu, Lupus juga dapat disebabkan karena faktor makanan yang kurang sehat, gaya hidup yang buruk mereka yang jarang berolahraga maupun mereka yang mengalami tingkat stress yang tinggi.
"Biasanya faktor resikonya pada usia muda-dewasa 15 sampai 40 tahun. Wanita juga lebih sering terkena lupus dibandingkan pria," terangnya.
Gejala Lupus
Lupus menyerang seluruh bagian dalam tubuh. Namun yang sering mendapatkan serangan Lupus adalah
persendian. Sehingga, orang-orang yang mengalami Lupus akan mengalami banyak masalah dalam persendian.
Baca Juga : Tingkatkan Kualitas Ternak di Malang, Wabup Didik Minta Kerja Sama dengan PDHI Terus Terjalin
"Jadi bisa sendi tangan, jari-jari, lutut, jari kaki. Nyeri-nyeri sendi terus menerus, dan saat diobati tetap saja nggak membaik," paparnya.
Selain gejala nyeri, gejala lainnya adalah mengalami ruam pada kulit. Kemudian, yang kerap ditemui juga, gejala Lupus disertai dengan demam dan ketika diberikan obat antibiotik tak kunjung membaik.
“Biasanya lebih dari 10 hari demamnya, sering capek-capek juga, ada penurunan berat badan yang drastis, karena masalah sistemik seluruh tubuh, karena sel diserang,” terangnya.
Lebih lanjut dijelaskan, penyakit Lupus tak dapat disembuhkan. Penyakit ini hanya dapat ditekan agar dalam perkembangannya tidak semakin ganas atau parah. Lupus ini dapat menyebabkan komplikasi penyakit pada organ tubuh lain, seperti halnya kerusakan ginjal, gangguan sistem saraf otak, jantung, mengalami kejang dan lainnya.
Bahkan, jika memang penyakit Lupus sudah dalam kategori yang cukup berat, maka dapat berujung hingga meninggal dunia. Oleh karena itu, penyakit ini harus diwaspadai.
"Dalam beberapa penelitian dapat dicegah, untuk menghindari tentunya gaya hidup harus sehat, makanan yang sehat, lebih selektif milih makanan. Makanan yang sehat, empat sehat lima sempurna, suplemen, mengurangi stress, tidak merokok, bahkan hingga mengurangi paparan sinar matahari secara langsung," pungkasnya.